Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Perluas Penanaman Padi Varietas Unggulan

Gamagora 7 memiliki potensi produksi maksimal sebesar 9,80 ton/ha dengan rata-rata produksi sebesar 7,95 ton/ha.
Petani membajak sawah./Bisnis-Paulus Tandi Bone.
Petani membajak sawah./Bisnis-Paulus Tandi Bone.

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia terus memperluas demplot penanaman padi varietas Gamagora 7 sebagai upaya memperkenalkan varietas padi unggulan dan peningkatan produktivitas hasil pertanian padi serta pengendalian inflasi komoditas beras kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap, menjelaskan dari sisi produktivitas, Gamagora 7 memiliki potensi produksi maksimal sebesar 9,80 ton/ha dengan rata-rata produksi sebesar 7,95 ton/ha. Adapun pada panen perdana ini, dari hasil ubinan yang dilakukan Dinas Pertanian Kab. Lombok Tengah, diperoleh gabah kering sebanyak 10,3 ton/ha atau hampir dua kali lipat dari angka produksi varietas lainnya yang selama ini tercatat mampu menghasilkan 5-6 ton/ha.

“Kami menggandeng kelompok remaja tani yang notabene digerakkan oleh generasi milenial dengan pendekatan pertanian semi organik di lahan demplot seluas 30 are untuk menunjukkan bentuk komitmen kami dalam mengembangkan varietas Gamagora 7 ini. Pasca panen nanti, kami berharap varietas ini dapat dikembangkan lebih lanjut pada lahan tanam yang lebih luas,” jelas Berry dalam keterangan resminya, Selasa (13/8/2024).

Lebih lanjut, selain untuk mendukung pengendalian inflasi khususnya strategi ketersediaan pasokan, program ini juga ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para petani melalui pengembangan pertanian organik dan optimalisasi pemanfaatan limbah sehingga dapat menekan biaya produksi petani serta peningkatan produktivitas hasil pertanian. Melestarikan varietas padi lokal Gogo Rancah atau yang sering disingkat dengan Gora.

Sementara itu, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Lombok Tengah Lendek Jayadi menjelaskan apresiasinya kepada Bank Indonesia atas upaya yang dilakukan dalam menjaga laju inflasi dengan memperhatikan ketersediaan stok pangan melalui penggunaan Varietas Gamagora 7 kepada para petani khususnya kepada kelompok Remaja Tani di Desa Pengembur.

”Kedepannya, penggunaan varietas ini akan kami kembangkan di kawasan serupa yang ada di Lombok Tengah juga wilayah lainnya karena kemampuannya yang adaptif terhadap perubahan iklim dan terbukti berhasil menekan biaya produksi serta mampu meningkatkan jumlah produksi dengan kualitas padi yang lebih baik,” ujar Jayadi.

Diketahui bahwa Padi Varietas Gamagora 7 merupakan hasil pemuliaan oleh Pusat Inovasi Agroteknologi Universitas Gajah Mada. Varietas ini telah melalui tahap uji multilokasi di 8 lokasi lahan sawah dan 6 lokasi tadah hujan sehingga Gamagora 7 ini disebut juga padi amphibi yang berdaya hasil tinggi serta adaptif terhadap perubahan iklim.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper