Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Kabupaten Jembrana memperluas area tanam komoditas unggulan seperti kelapa genjah dan kakao yang berpotensi untuk diolah sehingga memberi nilai tambah bagi ekonomi Jembrana.
Penanaman kelapa genjah dipusatkan di Subak Abian Kerta Bakti, Banjar Katulampa, Desa Manistutu. Total 11.000 bibit kelapa dan 33.000 ton pupuk yang dibagikan di 17 subak yang ada di Jembrana. Bantuan ini bersumber dari Kementrian Pertanian yang merupakan hasil dari pengajuan proposal oleh Bupati Jembrana.
Jembrana memang dijadikan pusat pembibitan kelapa genjah sejak beberapa tahun lalu. Pada 2022 pemerintah menggelontorkan Rp1 miliar untuk penanaman 10.000 kelapa genjah. Selain bibit kelapa, untuk tahun 2024 masih ada 100.000 bibit kakao yang akan diberikan oleh Kementrian Pertanian. Sedangkan untuk tahun 2025 akan turun 25.000 bibit kelapa dan 400.000 bibit kakao.
Produksi kelapa genjah di Jembrana untuk menyuplai kebutuhan kelapa ke Kabupaten lain. Menurut data BPS, rata – rata produksi kelapa genjah di Jembrana 250 ton per tahun. Luas lahan tanam kelapa genjah rata – rata 350 hektare yang tersebar di lima kecamatan.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba menjelaskan bahwa kelapa dan kakao adalah produk pertanian unggulan di Kabupaten Jembrana. Kelapa dan kakao di Jembrana memiliki kualitas yang baik karena letak geografis yang mendukung untuk ekosistem kelapa dan kakao. Oleh karena itu, Bupati Tamba fokus untuk mengembangkan kedua komoditi ini dengan memohon bantuan di Kementerian Pertanian.
"Saya harap para petani merawat dan menjaga dengan baik agar bibit ini bisa menghasilkan buah yang berkualitas sehingga mampu menopang perekonomian para petani," ujar Tamba.
Baca Juga
Perluasan area tanam kakao juga untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik coklat yang sudah dibangun di Jembrana. Pabrik coklat di Jembrana berada di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara. Tamba menyebut petani kakao Jembrana tidak akan bingung dalam pemasaran , karena sudah ada tempat untuk menjual kakao tentunya dengan harga yang menguntungkan petani.