Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemacetan di Kawasan Wisata Bali Perlu Solusi Konkret

Dispar Bali menilai masalah kemacetan adalah salah satu isu prioritas, sehingga perlu penanganan jangka pendek.
Wisata Denpasar./Pixabay
Wisata Denpasar./Pixabay

Bisnis.com, DENPASAR - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali mengumpulkan usulan dari unsur pariwisata terkait penanganan macet di kawasan wisata.

Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Rabu (31/7/2024), mengatakan, diskusi masalah kemacetan dilakukan agar menemukan solusi menjaga kenyamanan dan keamanan wisatawan di jalan.

“Usulannya kalau di jam-jam tertentu, di titik-titik tertentu ada petugas dari teman-teman Dinas Perhubungan kabupaten/kota sebagai wilayahnya, kalau misal di Kuta, dari petugas dishub di sana,” kata dia.

Dispar Bali menilai masalah kemacetan adalah salah satu isu prioritas, sehingga perlu penanganan jangka pendek.

Namun demikian, usulan untuk menempatkan petugas dishub di kawasan wisata rawan macet masih akan dibahas dengan Kepala Dishub Bali sebagai pemilik kewenangan.

Saat ini masalah terkait wisatawan juga sifatnya fluktuatif menurut Tjok Pemayun, sehingga setiap minggu Dispar Bali mengumpulkan unsur pariwisata untuk mendiskusikan setiap masalah.

Salah satu yang sedang ramai diperbincangkan adalah pembangunan kelab di pinggir pantai di kawasan Sanur, Denpasar, yang setiap harinya sudah mengalami kemacetan.

“Tentu kan harus mengikuti aturan, apalagi dari pimpinan Kota Denpasar mengatakan meninjau kembali untuk beach club itu, sehabis ini mau rapat lagi masalah perizinan juga dengan deputi dari Kemenparekraf,” ujar Tjok Pemayun.

Ia mengingatkan bahwa setiap pembangunan pariwisata di Bali berdasarkan saran konsultan terdapat pembagiannya, seperti area Nusa Dua untuk level atas di luar pemukiman dan Sanur untuk level menengah.

Namun ia juga menyadari bahwa dinamikanya dapat berubah apalagi jika regulasi memungkinkan untuk membangun fasilitas pariwisata karena Sanur memang termasuk kawasan pariwisata meski sudah terjadi kemacetan di kawasan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper