Bisnis.com, JEMBRANA - Puluhan perahu dan sampan yang sandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Kabupaten Jembrana, Bali, bersolek untuk acara petik laut atau sedekah laut.
Pantauan di lokasi, Sabtu (20/7/2024), sejumlah perahu dan sampan fiber dihiasi dengan umbul-umbul dan bendera yang dominan berwarna merah putih.
"Dalam acara petik laut kali ini, kami memang melombakan hiasan pada perahu dan sampan fiber," kata Kepala Desa atau Perbekel Pengambengan Kamaruzzaman.
Dia mengatakan petik laut merupakan upacara yang rutin dilakukan nelayan Desa Pengambengan pada bulan Muharam sebagai ungkapan syukur atas hasil laut.
Pada tahun 2024, selain doa dan ritual petik laut sebagai tanda syukur nelayan terhadap hasil tangkap, pihak Desa Pengambengan sebagai sentra perikanan tangkap di Kabupaten Jembrana juga menggelar berbagai acara hiburan.
Baca Juga
Kegiatan puncak petik laut dengan iring-iringan belasan perahu dan sampan fiber menuju ke laut menarik perhatian masyarakat yang berbondong-bondong menuju pintu keluar masuk kolam labuh Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan.
Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang hadir dalam acara ini juga terkesan dengan kreativitas hiasan perahu, serta berharap ritual petik laut bisa menambah rejeki nelayan.
"Saya juga berdoa setelah acara ini selesai, Tuhan melimpahkan rejeki kepada nelayan di Pengambengan dan seluruh nelayan di Kabupaten Jembrana," katanya.
Dalam kesempatan itu, kepada nelayan dan masyarakat, dia juga menyampaikan PPN Pengambengan akan dikembangkan menjadi destinasi wisata di Kabupaten Jembrana.
Dia mengatakan nilai investasi yang akan untuk revitalisasi pelabuhan ikan tersebut mencapai Rp1,7 triliun yang rencananya dimulai tahun 2024 ini.
"Dengan adanya pembangunan untuk mengembangkan PPN Pengambengan, salah satu yang kami tekankan dan kawal adalah manfaat bagi masyarakat lokal. Investasi itu harus bisa menaikkan ekonomi masyarakat di sini," katanya.
Sebelumnya saat berkunjung ke PPN Pengambengan beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kawasan tersebut potensial dikembangkan sebagai objek wisata.