Bisnis.com, DENPASAR - Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kawasan Lombok Selatan sangat besar untuk menjadi sumber energi masa depan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penelusuran Tim Jelajah Ekonomi Hijau Bisnis Indonesia, di Kecamatan Jerowaru tepatnya di kawasan hutan Desa Sekaroh, terdapat potensi PLTB mencapai 150 MW. Bentangan alam di tepi pantai Selatan Lombok, dengan kecepatan angin rata - rata 5 meter/detik, menarik minat investor untuk membangun PLTB.
Menurut petugas lapangan Pahri dan Yunardi, Kecepatan angin 5 meter/detik dinilai sudah cukup, karena PLTB membutuhkan minimal 4 meter/detik. "Dari pengukuran yang selama ini dilakukan, kecepatan angin sudah layak untuk PLTB, apalagi di Juli hingga September rata - rata kecepatan angin 6 meter/detik," jelas Yunardi kepada Tim Jelajah.
Emiten Barito Renewables Energy (BREN) ternyata sudah masuk menggarap potensi PLTB, mengambil alih kawasan dari investor Amerika, BREN berkomitmen membangun PLTB yang mampu menyuplai sistem kelistrikan Lombok dengan energi ramah lingkungan. PLTB 150 MW akan dibangun di atas lahan seluas 117 hektar yang akan membentang di atas perbukitan dekat pantai.
Diproyeksikan nilai investasi PLTB Jerowaru Rp3 triliun. Akan tetapi realisasinya masih menunggu pembukaan tender dan komitmen jual beli kelistrikan dari PLN. Selain itu, PLTB juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata baru di NTB, seperti yang ada di PLTB Sidrap yang banyak menarik minat orang untuk datang.
Lokasi pembangunan PLTB memang berdekatan kawasan wisata pantai pink yang saat juga sedang dikembangkan oleh investor dan menjadi primadona wisatawan mancanegara.
Baca Juga
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata. |