Bisnis.com, DENPASAR - Perum BULOG Kantor Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menyerap 52.672 ton jagung dari petani di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa selama periode panen 1 Mei - 1 Juli 2024.
Pimpinan Perum BULOG Kanwil NTB Raden Guna Dharma menjelaskan bahwa penyerapan jagung ini dilakukan untuk melakukan stabilisasi harga dan membantu petani dalam memasarkan hasil panen mereka. Harga pembelian jagung dari BULOG ditetapkan sebesar Rp5.000 per kilogram.
“BULOG akan tetap melakukan penyerapan sampai kami diperintahkan oleh pemerintah untuk berhenti, kalau sudah dicabut harga fleksibilitas itu ya berarti kami tidak ada kewajiban lagi untuk membeli,” jelas Raden dari siaran pers, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga
Menurutnya kendala yang dihadapi BULOG saat ini keterbatasan gudang penyimpanan. Gudang BULOG yang biasa digunakan untuk menyimpan gabah dan beras saat ini penuh dengan jagung, sehingga Bulog harus menggunakan gudang swasta atau gudang filial untuk menampung hasil panen jagung petani.
BULOG berkomitmen akan terus menyerap jagung dari petani selama harga fleksibilitas masih berlaku dan masih tersedia gudang tempat penyimpanan. Petani yang ingin menjual jagungnya ke BULOG dapat menghubungi mitra BULOG di wilayahnya masing-masing.
“BULOG juga membeli jagung dari petani harus sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan. Mulai dari penentuan tingkat kadar air, berat, jamur dan kotor untuk mengantisipasi susut dan hama yang menyerang selama proses penyimpanan,” ujar Raden.