Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Laju Inflasi, Bank Indonesia Bali Targetkan Panen 20 Ton Cabai

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali melakukan panen 500 kg cabai yang ditanam di lahan milik Pemprov di Kabupaten Buleleng.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit./Bisnis-Himawan L Nugraha.
Pedagang memilah cabai merah dan cabai rawit./Bisnis-Himawan L Nugraha.

Bisnis.com, DENPASAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali melakukan panen 500 kg cabai yang ditanam di lahan milik Pemprov di Kabupaten Buleleng.

Program pemanfaatan lahan tersebut bertujuan untuk menekan laju inflasi dari komoditas penting seperti cabai. Bibit cabai diberikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali sebanyak 12.000 bibit varietas lokal. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan dengan bibit cabai unggul varietas lokal yang diberikan oleh Bank Indonesia tersebut diperkirakan tanaman cabai dapat mencapai 18 kali panen dengan total mencapai 20 ton selama masa tanam. 

"Selanjutnya hasil panen cabai tersebut akan diserap oleh Perumda Pasar Argha Nayottama untuk dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah harga pasar dalam rangka pengendalian inflasi cabai di Buleleng. Sementara itu, hasil penjualan cabai ini akan diberikan kepada kelompok tani dan petugas kebersihan kabupaten yang juga membantu dalam mengelola area lahan perkotaan," jelas Erwin dari siaran pers, Selasa (19/6/2024).

Tidak hanya bibit, Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan bantuan teknis berupa pembuatan pupuk dan fungisida organik kepada kelompok tani Sudhamala Asri yang mengolah lahan tersebut.

Erwin juga menyebut Gerakan tanam dan panen cabai bersama merupakan upaya untuk meningkatkan produksi cabai sehingga mampu menekan laju inflasi di Bali. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempromosikan urban farming dengan memanfaatkan lahan tidur milik pemerintah daerah. 

Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan sebesar 0,10% (mtm) dan secara tahunan mengalami inflasi 3,54% (yoy). Lebih lanjut, menurunnya tingkat inflasi di Bali pada Mei 2024 salah satunya disumbangkan oleh Kabupaten Buleleng yang mengalami deflasi yang cukup dalam sebesar 0,33% (mtm) dan secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,92% (yoy). 

“Dengan semangat ngrombo, kita bersama-sama harus menjaga stabilitas harga pangan dan daya beli masyarakat,” jelas Mahendra.

Tidak hanya cabai, di lahan tersebut juga dimanfaatkan untuk komoditas lainnya sebagai integrated farming, seperti sayuran, buah - buahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper