Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi ke Bali, Emiten Chandra Asri (TPIA) Jajaki Penggunaan Limbah Plastik untuk Aspal

Chandra Asri Group mulai ekspansi ke Bali mendorong pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal dalam pembangunan jalan raya.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P.
Pekerja beraktivitas pada proyek pengaspalan berbahan campuran plastik yang diproduksi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. di kawasan BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022)./Bisnis-Arief Hermawan P.

Bisnis.com, DENPASAR - Emiten solusi kimia dan infrastruktur PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) atau Chandra Asri Group mulai ekspansi ke Bali mendorong pemanfaatan limbah plastik sebagai campuran aspal dalam pembangunan jalan raya. 

Chandra Asri Group menjajaki pihak swasta dan Pemerintah Daerah (Pemda) di Bali untuk bekerjasama dalam pengaspalan dengan limbah plastik di jalan raya yang ada di Pulau Dewata. Walaupun belum menargetkan secara angka, Chandra Ashri bersama perusahaan properti PT Jimbaran Hijau, mulai menggunakan aspal limbah plastik di jalan raya kawasan Jimbaran Hijau sepanjang 59 meter. 

Circular Economy and Partnership Manager PT Chandra Asri Pacific Tbk., Nicko Setyabudi menjelaskan targetnya di Bali, Chandra Asri bisa bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Bali untuk pengaspalan jalan Provinsi dan Kabupaten dengan aspal limbah plastik.

Menurutnya aspal limbah plastik ini bisa menjadi solusi mengatasi sampah plastik di Bali. Apalagi plastik yang digunakan plasrik tipis yang tidak mau diambil oleh pemulung karena nilai jualnya tidak ada. 

"Kami sudah membuka komunikasi dengan Pemprov Bali untuk kerjasama pemanfaatan aspal limbah plastik di jalan milik provinsi dan kabupaten. Kemudian dengan pihak swasta kami sudah mulai dengan Jimbaran Hijau. Termasuk kami dengan Jimbaran Hijau dan ASECH -  Center of Excellence on Smart City membuat showcase pembelajaran aspal limbah plastik di Bali," jelas Edi di Jimbaran, Rabu (12/6/2024). 

Hingga akhir tahun 2023, Chandra Asri Group bersama mitra telah menggelar 120,8 km jalan dengan campuran sampah plastik, melampaui target awal yang semula dicanangkan sepanjang 100 km. Inisisiatif ini dilakukan dengan mengaplikasikan penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2017 yang menggunakan aspal dengan campuran plastik.

Implementasi 120,8 km aspal plastik yang berhasil dilakukan bersama mitra tersebar dibeberapa wilayah di pulau jawa yang mencakup jalan aspal sepanjang 50,2 km di Kabupaten Garut; 29,3 km di Kota Cilegon; 13,9 km di Kota Kudus; 8,6 km di Kabupaten Tangerang; dan wilayah-wilayah lain seperti DKI Jakarta, Kota Semarang, Depok, Tegal dan Cikarang.

Dengan total capaian jalan, implementasi aspal plastik ini terkelola 1.086 ton sampah plastik bernilai rendah seperti kantong kresek dari tempat pembuangan akhir (TPA). Total gelaran aspal dengan campuran sampah plastik tersebut merupakan akumulasi pengaspalan sejak Juli 2018 – Desember 2023 di berbagai wilayah. 

Sementara itu, Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Fazri Putrantomo menjelaskan target Pemerintah Indonesia dalam mengurangi jumlah sampah di lautan hingga 70% pada tahun 2025, dalam perjalanan pencapaian target tersebut mulai penanganan dan pengurangan sampah plastik tersebut perlu dilakukan kolaborasi agar dapat target tersebut segera segera tercapai.

Fazri menyebut inovasi Chandra Asri telah berhasil memberikan manfaat jangka panjang bagi pembangunan infrastruktur dengan menawarkan durabilitas jalan meningkat hingga 40% dan memungkinkan anggaran pemeliharaan yang lebih efisien.

Kementerian PUPR juga mendorong Pemda di Bali untuk mulai memanfaatkan aspal dari limbah plastik. Kepala Balai Bahan Jalan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Yohanes Ronny penerapan aspal plastik untuk infrastruktur diharapkan mampu menyerap material plastik low value dalam jumlah yang banyak. 

"Dalam penerapannya membutuhkan beberapa pengujian di laboratorium, mulai dari kendala serta karakteristik dari plastik yang perlu ada batasan sendiri dalam proses pencampuran.” Kata Rony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper