Bisnis.com, DENPASAR - Kebakaran gudang pengoplosan LPG di Jalan Cargo Permai, Kota Denpasar menelan 3 korban jiwa dari 18 korban luka bakar yang terjebak saat kebakaran berlangsung.
Korban yang meninggal dunia atas nama Edy Herwanto dan korban jiwa lainnya yakni Purwanto meninggal pada Senin (10/6/2024). Kemudian satu korban lagi atas nama Yudis Aldyanto yang meninggal Selasa (11/6/2024).
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah, Affan Priyambodo menjelaskan korban meninggal karena mengalami luka bakar yang parah, korban sudah mengalami kritis.
"Tiga korban yang meninggal karena luka bakar yang cukup berat, rata - rata luka bakar di tubuhnya lebih dari 70%, hingga mengenai jantung dan paru - paru," jelas Affan, Selasa (11/6/2024).
RSUP Sanglah masih merawat 13 korban kebakaran LPG. Sebagian besar pasien mengalami kritis karena luka bakar yang cukup serius. Bahkan 12 pasien harus dibantu dengan alat pernapasan karena kondisi korban yang sulit bernapas secara normal.
Dokter RSUP Sanglah mengungkap jika kebakaran besar tersebut menyebabkan gangguan ke organ tubuh mereka, dokter sedang berupaya melakukan stabilisasi terhadap organ para korban agar bisa keluar dari masa kritis.
Baca Juga
Seperti yang diberitakan Bisnis sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di gudang pengoplosan LPG pada Minggu (9/6/2024).
Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi menjelaskan gudang yang terbakar bukan pangkalan resmi maupun agen resmi LPG, melainkan gudang pengoplosan LPG. Ahad menyebut pihak Pertamina Patra Niaga sudah melakukan pengecekan ke lokasi kebakaran.
"Pihak Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan hasil pengecekan disampaikan bahwa gudang LPG 3 kg yang diduga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen/pangkalan LPG Pertamina. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.30 WITA," Jelas Ahad.