Bisnis.com, DENPASAR – Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia mencatat kinerja kegiatan dunia usaha di Bali tetap kuat pada triwulan I 2024. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 43,55%.
Kegiatan usaha di Bali masih tumbuh seiring dengan terjaganya permintaan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) mulai dari Galungan, Kuningan, Nyepi, dan Ramadan. Hasil SKDU Bali pada periode laporan juga lebih tinggi dibandingkan dengan SKDU yang dilakukan secara nasional.
SKDU merupakan survei triwulanan yang bertujuan memberikan gambaran mengenai kondisi perkembangan keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta memberikan informasi mengenai ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi. Pelaksanaan SKDU di Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Bali yang mewakili 17 kategori lapangan usaha.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan kinerja SKDU Bali ditopang oleh beberapa Lapangan Usaha (LU) yang meningkat, antara lain lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan seiring dengan mulai masuknya periode panen di akhir triwulan I/2024.
Lapangan usaha perdagangan besar dan eceran dan reparasi mobil dan motor sejalan dengan periode HBKN dan berlangsungnya proses pemilu, serta lapangan usaha industri pengolahan seiring dengan tersedianya kapasitas penyimpanan dan sarana produksi.
Lapangan usaha jasa lainnya mengalami fase kontraksi mengingat pada kuartal I/2024 merupakan periode low season kedatangan wisatawan nusantara pasca liburan akhir tahun.
Baca Juga
Erwin menambahkan kapasitas produksi terpakai oleh dunia usaha di Bali pada kuartal/ I 2024 sebesar 75,63%, relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 76,45%. Penggunaan tenaga kerja juga terindikasi tetap kuat disertai kondisi keuangan dunia usaha yang membaik pada seluruh aspeknya, yaitu aspek likuiditas dan rentabilitas (kemampuan perusahaan untuk mencetak laba) serta akses pembiayaan yang lebih mudah.
Ke depan, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan selanjutnya meningkat dengan SBT sebesar 74,90%. “Hal ini terutama didorong oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum (akmamin), serta konstruksi,” jelas Erwin dari keterangan resminya, Kamis (25/4/2024).
Peningkatan tersebut diperkirakan sejalan dengan periode peak season wisatawan Nusantara pada periode libur Lebaran dan periode libur sekolah tengah tahun. Di sisi lain lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat sejalan dengan musim panen komoditas tanaman pangan, sementara konstruksi diperkirakan juga meningkat didorong oleh penyerapan anggaran yang lebih baik menjelang pertengahan tahun.