Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI NTB Dorong Pengembangan Pariwisata Ramah Muslim di Sumbawa

Bank Indonesia akan membuat zona percontohan kampung halal di kawasan Amahami, Kota Bima.
Logo Halal Indonesia dari Kementerian Agama (Kemenag)./Ist
Logo Halal Indonesia dari Kementerian Agama (Kemenag)./Ist

Bisnis.com, DENPASAR – Bank Indonesia mendorong pengembangan pariwisata halal atau pariwisata ramah muslim di Pulau Sumbawa sebagai upaya membangkitkan pariwisata Sumbawa dan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung terutama wisatawan mancanegara dari negara-negara kaya di Timur Tengah. 

Sebagai langkah awal, Bank Indonesia akan menggenjot sertifikasi halal di lapangan usaha kuliner agar semua produk kuliner di Sumbawa memiliki sertifikasi halal. Hal ini penting karena wisman muslim sangat memperhatikan standardisasi halal produk makanan yang akan dikonsumsi.

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB, Winda Putri Listya menjelaskan Bank Indonesia akan membuat zona percontohan kampung halal di kawasan Amahami, Kota Bima.

“Jadi Pulau Sumbawa akan banyak eksposur, kami dorong pengembangannya mulai dari pengembangan UMKM hingga pengembangan zona halal di kampung Amahami. Zona halal ini akan menjadi percontohan yang bisa ditiru oleh daerah lain di Pulau Sumbawa,” jelas Winda kepada media, Kamis (18/4/2024). 

Winda mengakui jika Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah masih banyak untuk pengembangan pariwisata Pulau Sumbawa agar bisa sama - sama maju dengan Pulau Lombok. Apalagi NTB menargetkan 2,5 juta kunjungan wisatawan di 2024, harus ada usaha ekstra untuk mencapai target tersebut.

Kunjungan wisman ke Pulau Sumbawa masih terbilang minim, dari pengamatan Bisnis beberapa waktu lalu, mayoritas wisman yang berkunjung ke Pulau Sumbawa merupakan wisatawan surfing. Mereka menyeberang dari Lombok dan Bali untuk menjajal ombak di Pantai Kertasari, Pantai Sekongkang di Sumbawa Barat hingga Pantai Lakey di Dompu.

Sumbawa memiliki banyak pantai yang indah dan masih alami, selain tiga Pantai di atas, ada juga Pulau Moyo yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara karena pernah dikunjungi Lady Diana dari Kerajaan Inggris pada 1993. Di kalangan wisatawan domestik, Pulau Sumbawa masih belum menjadi primadona untuk dikunjungi, karena terbatasnya akses penerbangan langsung ke Sumbawa. Biaya transportasi ke Sumbawa akan lebih mahal bagi wisatawan domestik yang datang dari luar NTB, karena setelah turun dari Bandara Lombok, harus melanjutkan penerbangan ke Sumbawa atau menggunakan jalur laut dengan kapal ferry.

Setelah makanan, Bank Indonesia juga menargetkan standardisasi penginapan, homestay hingga hotel di Sumbawa agar lebih sesuai dengan standar wisatawan muslim. “PR kami di pariwisata banyak banget, BI mencoba mendorong supaya bisa merata. halal itu nanti pelan - pelan ke pariwisata, huniannya distandarisasi halal agar wisatawan muslim yang berkunjung wisata bisa nyaman,” ujar Winda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper