Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Manfaatkan Lahan Pemda Pacu Produksi Pertanian

Bali bakal memanfaatkan lahan - lahan tidur milik Pemda yang tersebar di seluruh kabupaten/kota agar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.
Cabai kerap jadi pemicu inflasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.
Cabai kerap jadi pemicu inflasi./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali bakal memanfaatkan lahan - lahan tidur milik Pemda yang tersebar di seluruh kabupaten/kota agar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Lahan tersebut akan difungsikan untuk menanam berbagai komoditas yang selama ini memberi andil terhadap inflasi. 

Sebagai langkah awal, Pemerintah Kabupaten Buleleng telah mulai memanfaatkan lahan seluas 2 hektare yang berada di Kelurahan Banyuasri, Kota Singaraja untuk menanam 12.000 bibit cabai. Bibit tersebut berasal dari bantuan Bank Indonesia Provinsi Bali, dan penanaman cabai dilakukan oleh kelompok tani Sudhamala Asri. 

Nantinya hasil panen cabai tersebut akan digunakan untuk melakukan intervensi pasar melalui program pasar murah. Selain itu, gerakan tanam cabai di lahan tidur ini bertujuan untuk mengoptimalkan ruang pekarangan dan mempromosikan pertanian di tengah perkotaan. 

PJ Bupati Buleleng, I Ketut Lihadnyana menjelaskan lahan yang digunakan sebagai lokasi penanaman cabai merupakan lahan tidur milik Pemkab Buleleng yang sejak 2005 tidak pernah dioptimalkan. "Untuk tahap awal, lahan ini akan ditanami dengan cabai yang sering menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Buleleng. Selanjutnya, komoditas lain seperti bawang dan sayuran juga akan diujicobakan untuk ditanam di lahan tersebut," jelas Lihadnyana dari keterangan resminya, Senin (4/2/2024). 

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pangan Provinsi Bali menjelaskan akan memanfaatkan lahan-lahan tidur lainnya untuk peningkatan produksi komoditas yang memberi andil terhadap inflasi. Menurut Dewa Indra, jika lahan Pemprov dan Pemkab di semua kabupaten/kota dimanfaatkan, produksi komoditas seperti cabai, bawang merah, bawang putih bisa meningkat, sehingga harganya bisa lebih terkendali di tingkat pengecer. 

Dewa Indra meminta Pemkab lain untuk mereplikasi program yang sudah dijalankan Pemkab Buleleng, dengan catatan komoditas yang ditanam menyesuaikan dengan lahan di daerah tersebut. Pemprov Bali sendiri siap memanfaatkan lahan-lahan yang tercatat sebagai aset Pemprov sebagai lokasi penanaman komoditas penting.

“Lahan milik Pemprov cukup banyak hamparannya. Itu bisa dimanfaatkan untuk hal produktif serta bermanfaat seperti ini. Tak hanya cabai, lahan-lahan itu juga bisa ditanami bahan kebutuhan yang berpotensi menyumbang angka inflasi seperti bawang serta bunga yang merupakan bahan canang sari," jelas Dewa Indra. 

Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan bantuan 12.000 bibit sebagai langkah nyata Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi. BI juga mendukung semua Pemda di Bali untuk memanfaatkan lahan - lahan tidur, karena inflasi dari kelompok volatile food selama ini memberi andil besar bagi inflasi di Pulau Dewata. 

Erwin mencontohkan cabai rawit selama 2023 sebanyak 6 kali menjadi komoditas penyumbang inflasi. "Cabai rawit ini salah satu komoditas penyumbang inflasi di Buleleng, sehingga penting untuk meningkatkan produksinya seperti yang kami lakukan bersama Pemkab Buleleng. Kami menyediakan bibit cabai rawit lokal yang memang digemari oleh masyarakat Bali," jelas Erwin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper