Bisnis.com, DENPASAR - Masyarakat Bali mulai banyak yang menggunakan fasilitas pembiayaan perbankan hingga multifinance untuk pembelian mobil listrik.
Pembeli mobil listrik yang juga menjabat Manager Merchant Lokal Chain Store Denpasar, I Putu Adi Asnawa menjelaskan bunga pinjaman dari BNI multifinance untuk pembiayaan kendaraan listrik hanya 3,7% per tahun. BNI Multifinance kerja sama dengan Wuling selaku produsen mobil listrik, sehingga memudahkan pembeli.
Selain ada akses pembiayaan dengan bunga rendah, pemerintah juga menyiapkan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bagi kendaraan listrik. PR Manager Wuling Motors Brian Gomgo menjelaskan adanya insentif juga menjadi pendorong larisnya mobil listrik.
"Dengan insentif PPN, masyarakat bisa membeli kendaraan listrik dengan harga yang terjangkau. Ini menjadi pendorong utama masyarakat mau membeli mobil listrii Wuling, selain adanya garansi yang kami berikan seperti garansi lifetime atau seumur hidup untuk penggantian baterai dan dua spare part penting lainnya," jelas Gomgom.
Penjualan Wuling di Bali memang cukup tinggi, sepanjang 2023 penjualan Wuling sekitar 1.200 unit, dengan rata - rata penjualan 100 unit per bulan. Pada 2024 Wuling memproyeksikan penjualannya naik hingga dua kali lipat, apalagi munculnya mobil listrik baru BinguoEV dengan tiga varian dengan daya jelajah hingga 400 km.
Pulau Bali yang tidak terlalu besar menurut Gomgom sangat cocok untuk ekosistem kendaraan listrik. Apalagi Bali sedang fokus dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan atau ramah lingkungan, bebas dari polusi kendaraan BBM.
Baca Juga
Sementara Data Dinas Perhubungan Provinsi Bali juga menunjukkan jumlah kendaraan listrik semakin banyak, hingga kuartal IV/2023 jumlah kendaraan listrik di Bali mencapai 5.596 unit, paling banyak adalah sepeda motor listrik yang mencapai 4.934 unit, minibus 589 unit, mobil roda tiga 61 unit, dan sedan 12 unit.
