Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai melibatkan relawan untuk mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat hingga ke pedesaan. OJK NTB bekerjasama dengan Gerakan Mengajar Desa yang memiliki puluhan relawan yang siap terjun ke Desa.
Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy menjelaskan pelibatan relawan ini sebagai upaya percepatan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di NTB, terutama di pedesaan yang saat ini justru banyak menjadi korban Pinjaman Online (Pinjol) illegal dan investasi bodong.
Menurut hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilaksanakan OJK pada tahun 2022, tercatat sebesar 85,10% responden telah menggunakan produk dan/atau layanan jasa keuangan formal di berbagai industri keuangan. Di sisi lain tingkat pemahaman masyarakat terhadap hal tersebut masih rendah yaitu sebesar 49,68%. Sementara itu, indeks literasi keuangan masyarakat NTB sebesar 65,45% yang merupakan tertinggi ke-2 secara nasional, dan inklusi keuangan sebesar 82,34% di bawah rata-rata nasional
“Kondisi ini kami harapkan selalu meningkat konsisten dengan melibatkan anak muda dalam proses pencapaiannya. Peringkat NTB bukanlah hal terpenting, yang utama adalah nilai indeks yang dicapai setiap tahunnya selalu meningkat”, jelas Rico dari siaran pers, Kamis (25/1/2023).
Terbentuknya relawan ini diharapkan para volunteer dapat mengenali lembaga jasa keuangan yang legal, ragam produk layanan keuangan yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan, dan mengetahui cara menghindari berbagai penawaran investasi ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat. Dengan menanamkan mindset semangat belajar dengan melibatkan anak muda, kegiatan ini diharapkan mampu mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di NTB.
Sementara itu, General Secretary Gerakan Mengajar Desa NTB Baiq Yulia Rizkia Wulandari menjelaskan Gerakan ini diisi oleh para anak muda yang ingin memajukan negeri melalui program Ekspedisi Mengajar Desa Batch 3. Peserta yang hadir dalam kegiatan ToT ini sebanyak 90 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di NTB.
Baca Juga
“Kami sudah menetapkan dua desa yang menjadi destinasi dalam ekspedisi kali ini, yaitu Desa Bilok Petung dan Desa Sambik Elen”, ujar Wulandari.