Bisnis.com, DENPASAR – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, menyebut groundbreaking kereta ringan atau light rail transit (LRT) Bali akan berlangsung pada Januari 2024. Groundbreaking ini menandai dimulainya pembangunan fisik LRT pertama di kawasan Bali dan Nusa Tenggara tersebut.
“LRT di Januari 2024 akan melaksanakan groundbreaking, ini akan mengatasi kemacetan dari kawasan Kuta, Seminyak hingga ke Canggu,” jelas Giri kepada media, Jumat (17/11/2023).
Giri juga menjelaskan nilai investasi LRT ini mencapai Rp25 triliun, yang bakal dikerjakan oleh sejumlah investor, namun tidak dijelaskan secara detail siapa dan dari mana investor LRT tersebut. LRT ini jika beroperasi diklaim akan mampu menurunkan kemacetan hingga 75% di kawasan Bandara, Kuta hingga Canggu, yang memang tingkat kemacetannya tinggi karena aktivitas pariwisata dan terbatasnya jalan raya.
Keberadaan LRT ini menurut Giri, bukan untuk mematikan usaha transportasi pariwisata yang sudah berjalan dan menjadi mata pencaharian masyarakat Badung, akan tetapi memberi pilihan transportasi kepada wisatawan dan masyarakat agar tidak mengeluhkan kemacetan di kawasan pariwisata Bali. Selain ini, keberadaan LRT yang ramah lingkungan bagian dari upaya membangun pariwisata berkelanjutan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, LRT Bali masuk dalam proyek strategis transportasi nasional. Soal skema pendanaan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas) Suharso Monoarfa mendorong pembiayaan pembangunan LRT Bali didorong dengan dua skema, yakni dengan pinjaman dalam negeri dan dengan skema pengumpulan dana melalui Bali Kerthi Development Fund (BDF) yang baru dibentuk beberapa bulan lalu.
Jalur LRT yang akan dibangun di Bali pada fase awal dari lintasan Bandara I Gusti Ngurah Rai hingga Mengwi, yang kedepannya direncanakan mencakup seluruh wilayah Bali. Lintasan ini pun dibagi kedalam tiga tahapan, yakni Fase 1: Bandara I Gusti Ngurah Rai - Seminyak (via Central Parkir), Fase 2 Seminyak - Canggu, dan Fase 3 Canggu - Mengwi.
Baca Juga
Yang menjadi prioritas saat ini fase 1 Bandara - Seminyak, karena jalur ini sudah mengalami tingkat kemacetan yang lumayan parah. Fase 1 dibagi dalam bagian, yaitu Fase 1A Bandara - Central Parkir Kuta, dan Fase 1B Central Parkir Kuta - Seminyak. Sebagian besar akan menggunakan jalur bawah tanah, tapi ditempat - tempat yang memungkinkan memakai jalur at grade atau menyentuh tanah.