Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos PGN Targetkan Bali Jadi Contoh Penggunaan LNG

Direktur PGN Arief Setiawan Handoko menargetkan Bali sebagai kawasan percontohan penggunaan LNG dalam skala besar.
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN
Petugas mengawasi pipa gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Istimewa/PGN

Bisnis.com, MANGUPURA - Direktur PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN Arief Setiawan Handoko menargetkan Bali sebagai kawasan percontohan penggunaan LNG dalam skala besar.

Salah satu upaya yang dilakukan PGN untuk mencapai misi tersebut dengan mendorong ribuan hotel dan restoran di Pulau Dewata untuk beralih menggunakan LNG yang lebih bersih atau ramah lingkungan.

Menurut Arief, Bali bisa menjadi daerah percontohan karena didukung oleh Pemeritah Daerah (Pemda) dan pelaku pariwisata yang sudah mulai melakukan transisi secara bertahap. 

Saat ini jumlah hotel pengguna LNG di Bali memang masih terbilang kecil, menurut catatan PGN, hotel yang sudah beralih dari LPG ke LNG belum sampai 10 hotel. Akan tetapi dia berjanji hotel yang akan bergabung semakin banyak.

"Bali ini bisa menjadi kawasan percontohan dalam penggunaan energi yang lebih efisien, kami sudah berkomunikasi dengan Pj Gubernur dan sangat mendukung sekali. Kami akan terus masifkan hotel dan restoran yang beralih ke LNG," jelas Arief di Nusa Dua, Kamis (21/9/2023). 

Salah satu upaya PGN untuk menarik minat hotel dan restoran di Bali untuk segera beralih ke LNG dengan membangun klaster atau Hub LNG. Kawasan utama yang dibidik yakni Nusa Dua.

Arief menyebut, PGN sudah merencanakan membangun satu isotank atau tangki LNG dalam skala besar yang akan menjadi hub LNG untuk Nusa Dua. Nantinya dari tangki besar ini, LNG akan disuplai ke konsumen melalui jaringan pipa gas. 

Adanya hub LNG ini membuat hotel bisa menekan biaya awal pemasangan LNG, karena tidak setiap hotel harus menyediakan tangki LNG. Selain itu, adanya hub akan membuat pasokan LNG ke konsumen lebih terjamin, hotel dan restoran tidak khawatir lagi kehabisan pasokan karena sudah diatur dalam satu sistem jaringan gas.

Menurut Arief, jika Bali sukses melakukan transisi, ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata Bali. Karena secara global, wisatawan saat ini lebih senang berkunjung ke destinasi yang memiliki udara lebih bersih dengan akomodasi yang ramah lingkungan.

"Hotel-hotel yang sudah menggunakan LNG secara market mereka naik, karena banyak tamu yang senang menginap di hotel yang menggunakan energi bersih," ujar Arief. 

Langkah PGN tersebut selaras dengan kebijakan Pemprov Bali dalam transisi energi. Melalui Peraturan Daerah (Perda) nomor 9 tahun 2020 tentang rencana umum energi (RUED) Provinsi Bali tahun 2020-2050. Dalam RUED tersebut, Bali menargetkan pada 2050 penggunaan EBT di semua sektor sudah di atas 20 persen.

Sementara itu, Direktur Utama PT National Energy Solution (NES) Norman E Sebastian menjelaskan saat ini semakin banyak hotel di Bali yang menyatakan minatnya beralih ke LNG.

"Kalau dari catatan kami sekitar 20 hotel yang akan menyusul menggunakan LNG, tentu potensi Bali sangat besar sekali, makanya khusus Bali kami akan fokus pada pasar hotel dan restoran," ujar Norman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper