Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Bakal Libatkan Desa Adat dalam Penanggulangan Kemiskinan

Angka kemiskinan di Bali hingga kuartal I/2023 berada di kisaran sebesar 4,25 persen atau turun 0,28 persen dibandingkan dengan 2022.
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati/Bisnis.com
Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali bakal melibatkan desa adat dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Bali terutama di daerah yang saat ini masih memiliki banyak penduduk miskin.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau yang akrab disapa Cok Ace menjelaskan angka kemiskinan di Bali hingga kuartal I/2023 berada di kisaran sebesar 4,25 persen atau turun 0,28 persen dibandingkan dengan 2022.

Walaupun Bali merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan terendah secara nasional, menurut Cok Ace upaya penanggulangan harus tetap dijalankan, tidak hanya dengan cara konvensional seperti pemberian bantuan sosial namun juga harus dengan terobosan yang baru.

Melibatkan desa adat menurut Cok Ace merupakan salah satu terobosan baru yang akan dilakukan oleh pemerintah. Alasan pelibatan desa adat menurutnya karena desa adat paling tahu kondisi masyarakat setempat.

“Nah beberapa upaya yang tadi saya lihat terobosan-terobosan baru dengan melibatkan desa adat karena banyak memang fakta di lapangan yang kelihatannya masih bias dan perlu dikoreksi. Kami meminta desa adat dalam hal ini yang paling tahu kondisi di masyarakat nantinya dapat memberikan data yang akurat terkait masyarakat yang memang perlu dan tidak perlu dibantu,” jelas Cok Ace dikutip dari keterangan resmi, Selasa (25/7/2023).

Menurut Cok Ace pengentasan kemiskinan di Bali harus dituntaskan karena merupakan target pemerintah daerah yang tercermin dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali  2018-2023 yaitu berupaya menurunkan tingkat kemiskinan hingga 3,50 hingga 4,00 persen.

Jika merujuk ke data BPS, Jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali pada Maret 2023 sebanyak 193.780 orang, turun 11.580 orang terhadap September 2022 dan turun 11.900 orang jika dibandingkan dengan Maret 2022.

Jumlah penduduk miskin di perkotaan per Maret 2023 turun sebanyak 10.000 ribu orang dari 133.820 orang pada September 2022, sehingga penduduk miskin menjadi 123.820 orang per Maret 2023.

Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin di perdesaan turun sebanyak 1.590 orang dari 71.550 orang pada September 2022 menjadi 69.960 orang per Maret 2023. BPS juga mencatat, hingga akhir 2022, kabupaten Buleleng menempati peringkat pertama jumlah penduduk miskin dengan 41.680 orang, kemudian kota Denpasar 30.020 orang dan kabupaten Karangasem 29.450 orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler