Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHRI Karangasem Khawatirkan Penutupan Gunung Berimbas ke Hotel

PHRI Karangasem mengusulkan kepada Gubernur agar tetap membuka pendakian ke gunung namun dengan regulasi yang ketat.
Gunung Agung di Bali erupsi pada Selasa (3/7)./Dok. PVMBG
Gunung Agung di Bali erupsi pada Selasa (3/7)./Dok. PVMBG

Bisnis.com, DENPASAR – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karangasem angkat suara soal rencana penutupan gunung untuk pendaki yang dilontarkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.

Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa menjelaskan jika Gubernur benar–benar merealisasikan rencana tersebut, hotel di Karangasem dipastikan akan terkena dampaknya, karena tamu pendaki menjadi andalan hotel selama ini.

Kariasa menyebut pendaki yang datang ke Karangasem, biasanya menginap di hotel untuk melakukan persiapan sebelum berangkat dan bahkan sesudah turun dari pendakian mereka kembali menginap di hotel. Pendaki banyak menginap di hotel yang berada di kawasan Kubu, Selat, Sidemen dan kawasan lainnya.

“Kami berharap ini tidak akan diterapkan, karena pasti hotel akan terimbas, apalagi hotel yang berada di dekat gunung Agung. Harus diketahui wisatawan yang datang ke Karangasem itu tipe wisatawan yang senang berpetualang termasuk mendaki gunung,” jelas Kariasa saat dikonfirmasi Bisnis, Selasa (6/6/2023).

Kariasa juga menyebut jika gunung di Karangasem tidak hanya gunung Agung, ada juga gunung Lempuyang yang pengunjungnya bisa tembus 1.000 orang per hari. Gunung ini memiliki ketinggian 1,174 mdpl. Daya tarik utama gunung ini keindahan pemandangannya sehingga diserbu banyak pengunjung. Jika gunung Lempuyang juga ditutup, Kariasa menyebut merupakan kerugian besar bagi pariwisata Karangasem.

PHRI Karangasem mengusulkan kepada Gubernur agar tetap membuka pendakian ke gunung namun dengan regulasi yang ketat, seperti kewajiban memakai pemandu lokal dan disediakan aturan yang jelas bagi wisatawan.

“Menjaga kesucian gunung kewajiban sebagai masyarakat Bali, tapi tidak perlu ditutup total, karena ada pemandu, porter dan juga elemen lainnya yang harus diakomodir juga,” kata Kariasa. 

Okupansi hotel di Karangasem saat ini masih diangka 56 persen, didominasi oleh wisman asal Eropa yang datang ke Karangasem untuk menjelajahi alam termasuk mendaki gunung. Jika gunung ditutup okupansi yang belum pulih ini dipastikan akan turun, walaupun Kariasa belum bisa memprediksi berapa besar penurunan yang akan terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper