Bisnis.com, DENPASAR – Bakmi Akiu, salah satu kuliner legendaris di Kota Denpasar akan meramaikan persaingan bisnis segmen ini dengan membuka dua cabang di ibu kota Bali.
Asisten Marketing Manager Bakmi Akiu Putu Yumiko Murdiasa mengungkapkan kedua cabang tersebut menggunakan konsep kemitraan. Pembukaan dua cabang ini diharapkan memperkuat jenama Bakmi Akiu di kalangan milenial.
“Ekspansi kami akan awali dengan membangun gedung pusat produksi dahulu. Tempat tersebut akan berfungsi mengolah bahan baku untuk disuplai ke tempat ke seluruh kedai Bakmi Akiu. Setelah itu kami akan membuka dua cabang,” jelas Yumiko kepada Bisnis, Sabtu (2/6/2023).
Bakmi Akiu berdiri sejak 1985 di Jalan Nangka, Kota Denpasar. Lokasinya diapit oleh Hotel Dewata Indah dan Hotel Taman Wisata. Dulunya bernama Rumah Makan Aki9. Salah satu ciri khas bakmi Akiu dibandingkan dengan kuliner sejenis lainnya adalah, pembeli akan ditawarkan tiga jenis ukuran bakmi yakni tipis hingga besar. Sajian tersebut diramu dengan daging ayam yang telah dicincang. Karena kekhasan citarasanya, khususnya kuahnya menjadikan Bakmi Akiu sangat terkenal di kalangan pekerja.
Yumiko menjelaskan pada 2023, pengelola generasi kedua memutuskan bertransformasi. Bakmi Akiu mengubah tampilan warung sederhana menjadi restoran modern. Dalam menunya juga ditegaskan tidak ada kandungan daging babi karena mengusung no pork no lard.
Meskipun masih tetap mengandalkan menu utama bakmi ayam, sejumlah menu lain juga ditambahkan seperti dimsum serta rencananya bubur ayam. Rebranding itu bertujuan menarik pembeli dari berbagai kalangan, khususnya milenial.
Baca Juga
“Pengelola mulai sadar jika model bisnis konvensional tidak bisa bertahan di tengah zaman yang berubah. Makanya sekarang ini pengunjungnya bervariasi, ada pekerja kantoran sampai anak-anak sekolah,” jelasnya.
Mengenai kemitraan dengan pihak ketiga, Yumiko menjelaskan bagian dari rencana kedepan untuk memperluas jaringan Bakmi Akiu sehingga lebih dikenal oleh masyarakat Bali di luar kota Denpasar. Dia mengatakan segmen kuliner di Kota Denpasar sangat besar potensinya sehingga pengelola lebih serius memasuki industri ini.