Bisnis.com, DENPASAR - Usia boleh purna karya, tetapi tidak ada kata berhenti berkarya bagi Nanis Prihatin, 64 tahun. Di usianya yang sudah tidak muda lagi ini, pensiunan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jember sukses menjadi pengusaha olahan kripik dari bahan edamami atau kedelai Jepang. Dalam sebulan dia mampu menjual 50 hingga 100 pax. Kerupuk jenama Kribu tersebut dijual seharga Rp20.000 per bungkus.
Nenek tiga orang cucu ini merasakan masa pensiunannya lebih produktif. Tidak seperti pensiunan lain di usia tua produktivitas cenderung menurun, Nanis merasakan hidupnya menjadi lebih aktif dan inovatif. Keberhasilan ini jauh melebihi harapannya ketika pensiun ingin mengisi kegiatan aktif. Menurutnya, kesuksesan itu berkat peran Bank Mandiri Taspen.
Pada 2017 lalu, dia menerima tawaran dari Bank Mandiri Taspen untuk mengikuti program Wirausaha Mantap. Ibu dua orang anak ini meminjam uang sekitar Rp120 juta sebagai langkah awal memulai usaha keripik nangka. Modal itu digunakan untuk membeli peralatan. Agar lebih terarah, Nanis mengikuti pelatihan sebagai pengusaha kuliner dari Bank Mandiri Taspen.
“Pada 2016 saya berpikir setelah pensiun Saya tidak boleh diam. Saya bertanya pada teman-teman apa enaknya? Produk apa yang disenangi? Kripik nangka. Pada waktu itu karena dinas di sana, mudah,” tuturnya ketika ditemui di acara Mantapreneur Naik Kelas di Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Nanis mengaku tidak ada pengalaman sebagai pengusaha. Karena itu, dia menekuni proses dari awal, seperti menggoreng sendiri. Sepanjang proses ini, dia didampingi Bank Mandiri Taspen dan diperkenalkan dengan komunitas kuliner sehingga merasakan semangat. Meskipun demikian usaha awalnya itu tidak berjalan lancar.
Pasokan Nangka saat itu lebih susah dibandingkan dengan bayangan sehingga menggantikannya dengan bahan baku edamame. Pendampingan dari Bank Mandiri Taspen membuatnya bertahan hingga sekarang. Terlebih lagi, anak usaha Bank Mandiri dan Taspen tersebut mendampinginya dalam setiap proses mulai dari produksi hingga pemasaran. Termasuk pendampingan meningkatkan kapasitas.
Baca Juga
“Bank Mandiri Taspen membuka akses pasar untuk dagangan. Bahkan dicobakan dengan digital, jadi kami tidak boleh gaptek, jadi gak boleh gaptek. Mau dijualkan secara online. Jadi setiap bulan ada yang mengontrol dari orang bank,” tuturnya.
Nanis berterima kasih berkat pendampingan secara kontinu, pensiunan seperti dirinya bisa kembali berkarya. Bahkan diikutsertakan dalam Mantapreneur Naik Kelas di DKI Jakarta. Acara Mantaprenuer Naik Kelas yang digelar Bank Mandiri Taspen selama 24-26 Mei 2023 melibatkan kurang lebih 50 UMKM yang berasal dari Sumatra Utara hingga Jayapura.
Sektor bisnis yang digeluti oleh UMKM tersebut beragam, mulai dari peternakan, pertanian hinga kuliner. Selama 3 hari, pengusaha generasi tidak muda ini mendapatkan pembekalan mengenai finansial managemen serta kunjungan ke pelaku usaha untuk mendapatkan ilmu tambahan. Peningkatan kapasitas UMKM pensiunan ini digelar karena sesuai dengan motto perusahaan, yakni tiada kata pensiun untuk berkarya.
Upaya mencetak Kolonel Sanders-pendiri KFC di usia 65 tahun-ini sudah dirintis sejak lama oleh Bank Mandiri Taspen. Bank Mandiri Taspen tercatat sebagai salah satu perbankan yang fokus menggarap pasar pensiunan. Sebagai informasi, pada 2023 ada sebanyak 2.344 PNS pensiun dan 2024 sebanyak 2.216 PNS pensiun.
Direktur Utama Bank Mandiri Taspen Elmamber P. Sinaga mengatakan sebagai bank yang juga berfokus pada UMKM, perusahaan berkomitmen untuk mendorong UMKM di Tanah Air tumbuh. Para peserta UMKM diberikan pelatihan selama 3 hari mulai dari pelatihan manajemen finansial, pemasaran digital, personal branding hingga eksplorasi ke sejumlah UMKM sukses untuk memberikan pengetahuan dan wawasan baru.
“Memang acara ini merupakan acara yang pertama kali kami buat agar bisa lebih dekat dengan nasabah kami, lebih kenal, dan tentunya ke depan akan lebih konsisten,” kata Elmamber.
Dia menambahkan, program ini juga bertujuan untuk lebih mendekatkan Bank Mandiri Taspen dengan para nasabahnya. Kedepan, program pelatihan Mantapreneur Naik Kelas akan digelar di kota-kota lainnya di Indonesia. Karena coverage bank Mandiri Taspen sudah seluruh Indonesia, dengan 290 kantor cabang dan cabang embantu di seluruh Indonesia.
Elmamber menceritakan para pengusaha UMKM tersebut adalah masyarakat yang telah pensiun dari pekerjaannya, yang kini menjadi nasabah perseroan. Bank Mandiri Taspen kemudian datang kepada para nasabah tersebut memberikan pelatihan dan motivasi agar mereka berani untuk membuka usaha. Sejumlah nasabah yang kemudian membuka usaha ternyata mencatatkan kesuksesan dan berbagi kunci kesuksesan mereka di Acara Mantapreuneur naik kelas. Dia menuturkan secara total jumlah UMKM binaan Bank Mandiri Taspen mencapai 1.600 UMKM, di mana hampir semuanya adala pensiunan.
“Ini sejalan dengan bisnis model Bank Mandiri Taspen yang fokus pada senior citizen atau secara spesifik pensiunan. Kami ingin membuat agar disaat mereka pensiun, mereka tetap berkarya,” kata Elmamber.
Direktur Bisnis Bank Mandiri Taspen Maswar Purnama menambahkan pihaknya memberikan dukungan berupa dana untuk usaha bagi para pesiunan dengan plafon pinjaman hingga Rp500 juta. Namun jika nantinya usaha mereka berkembang dan membutuhkan dana yang lebih besar, pihaknya akan berkerjasama dengan induk usaha Bank Mandiri Taspen yakni bank Mandiri.
Maswar menuturkan pihaknya akan terus melakukan sosialiasi wirausaha kepada para pegawai ASN/TNI/Polri yang memasuki masa pensiun. Program pelatihan wirausaha yang ditawarkan bentuknya beragam, dari kuliner, hingga pertanian, peternakan dan perikanan.Dia menuturkan acara Mantapreneur telah direncanakan sejak lama. Namun, karena pandemi Covid-19 acara ini tidak kunjung digelar dan baru terealisasi tahun ini. Program ini akan terus dilakukan dan menyasar para pensiunan yang menjadi pengusaha dan para pegawai yang akan segera pensiun.
“Inisiatif ini sudah lama digagas. PPKM baru dicabut sehingga kesempatan kumpul-kumpul baru terlaksana sekarang,” kata Maswar.