Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ekonomi NTB Tumbuh 3,5 Persen, Dipicu Kinerja Sektor Konstruksi

Tumbuhnya ekonomi NTB dipicu oleh meningkatnya kinerja sektor konstruksi yang tumbuh 12,76 persen, kemudian sektor perdagangan 9,07 persen.
Harian Noris Saputra
Harian Noris Saputra - Bisnis.com 15 Mei 2023  |  07:13 WIB
Ekonomi NTB Tumbuh 3,5 Persen, Dipicu Kinerja Sektor Konstruksi
Sebagian sudut kota tua Ampenan, di Mataram, NTB - Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Ekonomi Nusa Tenggara Barat pada kuartal I/2023 tumbuh 3,5 persen jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyuddin, menjelaskan tumbuhnya ekonomi NTB dipicu oleh meningkatnya kinerja sektor konstruksi yang tumbuh 12,76 persen, kemudian sektor perdagangan 9,07 persen.

"Selain dua sektor tersebut, sektor pertanian juga tumbuh 3,19 persen. Tingginya pertumbuhan sektor konstruksi dipicu oleh berbagai proyek konstruksi yang berjalan di NTB," jelas Wahyuddin dikutip dari live streaming (Senin, 15/5/2023). 

Pertumbuhan sektor pertanian terjadi karena ada peningkatan nilai tambah pada tanaman pangan, perkebunan tahunan, peternakan, dan kehutanan. Komoditi utama yang menyebabkan peningkatan ini adalah peningkatan produksi padi yang meningkat sebesar 83.000 ton gabah kering giling (GKG). 

Wahyudin juga menjelaskan pertumbuhan pada sektor perdagangan didukung oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor. Tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan meningkat seiring penghapusan pembatasan kegiatam masyarakat atau PPKM. Berbeda dengan tiga sektor tersebut, sektor pertambangan di NTB pada kuartal I/2023 mengalami kontraksi 0,48 persen (YoY). 

"Pertumbuhan negatif dari pertambangan disebabkan karena penurunan produksi konsentrat kering pada triwulan I/2023 dibandingkan kuartal I/2022. Pertambangan bijih logam memiliki andil sangat besar terhadap pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian sehingga menyebabkan kontraksi pada kategori ini sebesar 0,48 persen," kata Wahyuddin. 

Selain sektor pertambangan, dua sektor penahan laju ekonomi NTB adalag sektor jasa keuangan yang kontraksi 7,23 persen dan sektor Informasi dan Komunikasi yang kontraksi 0,23 persen. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ntb Pertumbuhan Ekonomi
Editor : Feri Kristianto

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top