Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Sejumlah Komoditas di Badung Merangkak Naik

Badung perlu mewaspadai kenaikan harga gabah kering dampak dari naiknya harga BBM nonsubsidi.
Ilustrasi penjual bahan pokok./Ist
Ilustrasi penjual bahan pokok./Ist

Bisnis.com, DENPASAR – Harga sejumlah komoditas di Kabupaten Badung mulai naik jelang Lebaran 2023 seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat dan adanya El Nino yang berdampak terhadap produksi bahan pokok.

Tim Pengendali Inflasi Badung (TPID) Badung mencatat komoditas yang mulai naik antara lain, beras medium, beras super, daging ayam ras, telur ayam ras, jeruk Bali, ikan tongkol. 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari, menjelaskan Badung perlu mewaspadai kenaikan harga gabah kering dampak dari naiknya harga BBM nonsubsidi. Selain itu El Nino juga berpotensi menimbulkan gangguan produksi terhadap komoditas seperti bawang merah, cabai merah, cabai rawit.

Upaya yang bisa dilakukan dalam pengendalian harga jelang Lebaran melalui operasi pasar di tempat-tempat strategis, khususnya selama Ramadan dapat dilakukan di rumah ibadah atau masjid. Selain itu Pemda Badung harus memastikan kelancaran distribusi bahan pangan.

“Optimalisasi dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah harus terus dilakukan, dan mengoptimalkan sarana dan prasarana penyimpanan hasil pertanian yang telah dimiliki oleh Badung. Kami juga menyarankan peran Perumda sebagai unit usaha pangan terus dioptimalkan, serta meningkatkan kualitas data neraca pangan,” jelas Diah Utari, Kamis (13/4/2023).

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, menjelaskan akan terus melakukan evaluasi terkait kenaikan harga yang terjadi jelang hari raya Idulfitri 2023. Perlu ada perubahan pola konsumsi masyarakat jelang hari raya seperti tidak berbelanja secara berlebihan.

Selain itu, Pemkab Badung juga akan mengevaluasi pola distribusi bahan pokok yang masuk ke Badung. “Selalu ada paradoks setiap hari raya, dimana harga barang naik karena permintaan naik. Kami akan melakukan evaluasi pola distribusi bahan pokok sehingga harga lebih terkendali,” jelas Suiasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper