Bisnis.com, SOLO - Perang antara Rusia dan Ukraina masih menjadi topik yang banyak dibicarakan oleh dunia internasional.
Akan tetapi, Bali punya ceritanya sendiri soal turis dari dua negara pecahan Uni Soviet tersebut. Pasalnya belakangan ini, turis yang berasal dari Ukraina dan Rusia sama-sama bikin Bali resah.
Masalah pertama yang muncul adalah petisi soal ayam berkokok. Beberapa waktu lalu, sebanyak 17 turis protes soal ayam warga yang berkokok.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun, mulanya yang protes adalah turis AS, akan tetapi beberapa turis Rusia ikut-ikutan.
"Yang protes, satu orang wisman Amerika, (para wisman) yang (dari) Rusia ikut, jadi totalnya 17 WNA yang komplain," katanya.
Pemerintah Bali pun menindak tegas protes turis ini, sebab ayam berkokok sudah menjadi ciri khas Bali. Para turis juga diminta memahami budaya lokal karena tinggal di dekat perkampungan bukan hotel mewah.
Baca Juga
Kasus lain
Selain kasus tersebut, penyimpangan demi penyimpangan yang dilakukan oleh turis Rusia dan Ukraina juga kian menjadi-jadi.
Melansir berita-berita dari Antaranews, turis-turis Rusia dan Ukraina banyak melanggar berbagai aturan lalu lintas.
Beberapa pelanggaran yang dilakukan adalah tidak memakai helm saat mengendarai motor, tidak memiliki SIM internasional, dan menggunakan pelat nomor palsu.
Beberapa dari mereka juga menyalahgunakan visa turis untuk bekerja di Bali.
Imigrasi bahkan sudah melakukan deportasi kepada tuga turis asing asal Rusia yang bekerja sebagai PSK di Seminyak.
Sementara pada kasus turis asal Ukraina, Antara melaporkan jika turis dari negara tersebut paling banyak melanggar tata tertib lalu lintas di Bali.