Bisnis.com, DENPASAR – Penjualan ritel di Bali diproyeksikan meningkat 20 – 30 persen jelang hari raya Nyepi dan memasuki Ramadan yang jadwalnya berdekatan. Perayaan Nyepi jatuh pada 21 – 22 Maret 2023 sedangkan Ramadan dimulai pada 23 Maret 2023.
Adanya dua hari besar agama ini diproyeksikan menjadi sumber pengungkit kinerja industri ritel Bali. Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Anak Agung Ngurah Agung Agra Putra menjelaskan hari raya nyepi merupakan waktu bagi industri ritel di Bali meraup untung dari penjualan yang tinggi.
“Saat Nyepi peningkatan penjualan bisa mencapai 30 persen, kalau saat Ramadan kenaikannya berkisar di 15-20 persen. Kebetulan tahun ini waktunya berdekatan, maka waktu pas bagi industri ritel untuk panen,” jelas Agra kepada Bisnis.
Baca Juga
Barang yang paling dominan dicari jelang hari raya Nyepi dan Ramadan yakni beras, minyak goreng, gula. Khusus gula akan meningkat permintaannya secara signifikan sepanjang Ramadan, selain gula penjualan minuman manis seperti sirup juga bakal meningkat. Saat Nyepi konsumen akan banyak membeli makanan ringan atau snack.
Peningkatan penjualan akan mulai terasa satu pekan hingga satu hari menjelang Nyepi. Biasanya masyarakat Bali akan mengantre di semua ritel yang ada untuk membeli kebutuhannya selama dua hari, karena saat Nyepi tidak diperbolehkan ada aktivitas di luar rumah.
Agra menjelaskan pengusaha ritel di Bali sudah menyiapkan stok komoditas penting sejak Januari lalu untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang meningkat. “Kalau ada hari raya biasanya permintaan kami tiga bulan sebelum hari raya, stok barang sudah mulai kami siapkan,” ujar dia.