Bisnis.com, BADUNG - Kedatangan Kepala Negara G20 dan rombongan disambut oleh seni tradisonal Baleganjur di Jalan Raya Airport Ngurah Rai tepatnya di depan area VVIP Bandara Internasional Ngurah Rai.
Sebanyak 25 orang pemain Baleganjur telah berada di depan VVIP Ngurah Rai sejak Minggu siang hari, lengkap dengan alat musik seperti gamelan, gong dan alat musik lainnya. Setiap iringan delegasi yang keluar dari VVIP Bandara, penabuh Baleganjur langsung memainkan musiknya hingga selain delegasi tersebut hilang dari pandangan mata mereka. Selain pemain baleganjur, delegasi G20 yang tiba juga disambut kelompok berseragam kebaya yang berdiri di pinggir jalan.
Koordinator Baleganjur Pemkab Badung, I Wayan Mulyadi, salah satu pemain baleganjur menjelaskan, grub baleganjur mereka ditugaskan untuk menyambut para delegasi G20 selama dua hari yakni pada 13-14 November 2022. "Kami memang ditugaskan selama dua hari untuk menyambut pada tamu atau delegasi G20 dengan baleganjur," jelas Mulyadi kepada media di Tuban, Badung, Bali, Minggu (13/11/2022).
Baca Juga
Mulyadi menjelaskan 25 orang pemain baleganjur tersebut telah mempersiapkan penampilannya selama satu minggu, waktu singkat tersebut cukup karena mereka sudah terbiasa tampil membawakan baleganjur. "Rata-rata kami sudah terbiasa bermain baleganjur, jadi waktu seminggu cukup untuk persiapan," ujar dia.
Baleganjur merupakan seni gamelan yang menampilkan musik energik, penuh semangat. Baleganjur biasa dimainkan untuk mengiringi upacara adat dan keagamaan di Bali seperti ngaben, melasti. Dalam perkembangannya, baleganjur juga digunakan untuk menyambut para tamu penting yang datang ke Bali. Baleganjur juga banyak digunakan untuk menyambut wisatawan mancanegara maupun domestik di hotel atau destinasi wisata.
Seni tradisional ini sudah diwariskan secara turun temurun dan masih bertahan hingga saat ini. Baleganjur berhasil bertahan dan berkembang karena setiap desa adat di Bali mendidik seka teruna teruni atau pemuda untuk bermain baleganjur.