Bisnis.com, DENPASAR – Korban banjir bandang di Dusun Biluk Poh, Desa Penyaringan, Mendoyo, Kabupaten Jembrana bakal direlokasi ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari banjir bandang susulan.
Sejumlah 117 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir bandang pada Senin (17/10/2022) akibat curah hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Rumah warga yang terdampak banjir bandang mengalami kerusakan sehingga warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Pemerintah Provinsi Bali telah menyiapkan lahan perumahan seluas 26 are di desa Penyaringan untuk warga Bilukpoh.
Gubernur Bali, Wayan Koster, saat berkunjung ke korban banjir menjelaskan Pemprov akan membangunkan rumah layak huni untuk warga Bilukpoh.
"Saya alokasikan 20 are, plus 6 are tanah Provinsi untuk lokasi tempat tinggal warga yang baru akan dibangunkan dan tinggal ditempati," jelas Koster dalam keterangan resminya dikutip, Rabu (19/10/2022).
Warga yang menjadi korban banjir juga mulai mendapatkan bantuan beras, makanan, pakaian, obat-obatan hingga selimut. Pemprov Bali sendiri telah menyalurkan 2,6 ton beras serta tim yang bersiaga dari BPBD Bali. Gubernur meminta petugas BPBD agar mengelola bantuan dengan baik sehingga logistik korban banjir bisa tersedia setiap hari.
Baca Juga
Koster juga menjelaskan jembatan Bilukpoh, yang rusak akibat banjir bandang akan segera diperbaiki dan diperkuat sehingga aman untuk dilewati kendaraan besar. "Saya pastikan jembatan ini akan diperbaiki dengan baik, lebih kuat,” kata Koster.
Cuaca ekstrem yang berlangsung sejak awal Oktober telah menyebabkan bencana di sejumlah daerah di Bali, bencana banjir melanda sebagian kota Denpasar, Badung, Gianyar, hingga yang terparah di Kabupaten Jembrana.
Dari pantauan Bisnis, hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi di Bali terjadi setiap hari dan dalam waktu yang panjang. (C211)