Bisnis.com, DENPASAR – Nilai ekspor Bali dari Januari hingga Juli 2022 mencapai US$349,5 juta atau naik 25,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat sepanjang 2022 ekspor terbesar Bali ditujukan ke Amerika Serikat dengan nilai US$120,7 juta atau 34,53 persen dari keseluruhan nilai ekspor Bali. Negara tujuan ekspor kedua yakni Singapura dengan nilai US$32,8 juta, Australia US$30,8 juta, Jepang US$13,9 dan Prancis US$12,9 juta.
Ekspor ke Singapura pada 2022 tercatat meningkat 530,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021.
Kepala BPS Bali, Hanif Yahya, menjelaskan komoditas ekspor Bali mayoritas produk perikanan, pakaian, logam mulia dan perhiasan kertas karton hingga barang anyaman. Pada Juli 2022, ekspor produk ikan, moluska dan crustacea mencapai US$11,4 juta. Kemudian diikuti oleh ekspor pakaian US$7,5 juta, logam mulia US$7,1 juta, ekspor kertas, karton dan produk turunannya US$4,7 juta. Ekspor kayu dan barang kayu US$3,1 juta, perabotan lampu US$2,5 juta, barang anyaman US$1,1 juta.
“Jika dilihat ekspor menurut sektor usaha, ekspor Bali paling tinggi berasal dari industri pengolahan sejumlah 93,2 persen dengan nilai ekspor US$325,5 juta, kemudian diikuti oleh pertanian US$24,1 juta dan ekspor tambang US$88.185,” jelas Hanif, Kamis (1/9/2022)
Pengiriman barang ekspor Provinsi Bali sebagian besar dilakukan melalui pelabuhan di luar Bali. Pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Jawa Timur tercatat sebesar 54,77 persen, DKI Jakarta sebesar 13,75 persen, dan Jawa Tengah sebesar 0,18 persen. Sementara pengiriman barang ekspor melalui pelabuhan di Bali hanya sebesar 31,30 persen.
Baca Juga
Sementara itu, pada Juli 2022 neraca perdagangan Bali tercatat surplus sejumlah US$41, juta. Jika dibandingkan dengan Juni 2022 (mtm) yang tercatat surplus US$39,3 juta, sumbangan surplus neraca perdagangan Bali pada Juli 2022 naik US$2,3 juta, dan Jika dibandingkan dengan sumbangan neraca perdagangan pada Juli 2021 (yoy) yang sebesar US$31,9 juta, surplus neraca perdagangan Provinsi Bali bulan Juli 2022 tercatat lebih tinggi. (C211)