Bisnis.com, DENPASAR - Peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia bisnis global ditargetkan dapat berkontribusi dalam peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) global hingga US$28 triliun pada 2025.
Target tersebut akan terealisasi jika partisipasi perempuan dalam dunia bisnis bisa meningkat dalam periode tiga tahun mendatang. Di sisi lain, tingkat partisipasi perempuan dalam dunia bisnis masih jauh tertinggal dibandingkan dengan laki-laki, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, India yang masih tergabung dalam negara G20.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menjelaskan dipegangnya Presidensi G20 oleh Indonesia, menjadi momentum untuk lebih fokus membahas masalah kesetaraan gender dalam dunia bisnis dan karir, terutama di negara berkembang yang masih memiliki banyak tantangan untuk menyetarakan peran perempuan.
“Perlu peningkatan akses ke dunia usaha bagi kalangan perempuan yang tergabung dalam anggota G20, melalui momentum B20 dan G20 2022, semua negara G20 bisa terkoneksi dalam untuk bekerjasama dalam peningkatan akses bagi perempuan dalam dunia bisnis. Targetnya pada 2025, partisipasi perempuan dalam dunia bisnis global bisa mencapai 25 persen,” jelas Bintang dalam launching the One Global Women Empowerment (OGWE) di Nusa Dua yang dikutip, Rabu (24/8/2022).
Chair Of B20 Indonesia, Shinta Kamdani menjelaskan, B20 melihat berbagai peluang dalam perekonomian global yang percepatannya dapat dibantu oleh komunitas bisnis. Salah satunya peluang pertumbuhan GDP global bisa meningkat signifikan.
“Sebagai salah satu engagement group G20 paling signifikan, B20 melihat berbagai peluang dalam perekonomian global yang percepatannya dapat dibantu oleh komunitas bisnis,” jelas Shinta.
Baca Juga
Menurut Shinta, terdapat tiga aspek penting yang harus didorong yakni pemberdayaan pengusaha perempuan, peningkatan kemampuan digital pengusaha perempuan di negara G20, dan kepastian perlindungan kerja yang adil dan aman yang saat ini masih menjadi tantangan.
Chair Of B20 Indonesia WiBAC, Ira Noviarti, menjelaskan jika dilihat dari pengumpulan dana yang dilakukan oleh pebisnis perempuan di tingkat global pada 2020, hanya US$1 million, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pendanaan yang dikumpulkan oleh pebisnis laki-laki dengan capaian di atas US$150 million. Upaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia harus dilakukan secara terkoneksi melalui One Global Women Organisation (OGWE), yang anggotanya meliputi kalangan pemerintah, organisasi perempuan, philanthropy hingga dunia usaha yang tergabung dalam negara G20.
Menurut Ira, melalui jaringan OGWE, upaya peningkatan akses ke dunia usaha, karir di dalam dunia kerja, hingga akses ke pembiayaan atau permodalan akan dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. OGWE akan berperan menjembatani pelaku bisnis di negara G20 dengan perbankan, pemerintahan, hingga akses pasar di negara G20. Pelaku bisnis perempuan terutama di kalangan UMKM juga akan diperkuat melalui pasar digital sehingga bisa menjangkau pasar global terutama dalam jaringan negara G20. (C211)