Bisnis.com, DENPASAR – Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kanti tumbuh 47,7 persen pada semester I/2022 dengan nilai kredit Rp408 miliar. Kredit tersebut naik Rp132 miliar jika dibandingkan dengan nilai kredit pada semester I/2022.
Pertumbuhan kredit BPR Kanti terjadi seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi Bali pada masa pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Pada masa pemulihan ini BPR Kanti kembali fokus dalam penyaluran kredit kepada pelaku usaha dan juga kredit multiguna lainnya.
Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 29,97 persen dengan nilai Rp284 miliar hingga Juni 2022. Aset BPR Kanti juga tumbuh 52,42 persen, dengan nilai aset saat ini mencapai Rp523 miliar. BPR Kanti juga berhasil menekan Non Performing Loan (NPL) menjadi 2 persen, dari yang sebelumnya mencapai 8 persen pada masa pandemi 2022.
Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, menjelaskan semester I/2022 menjadi titik balik kinerja BPR Kanti setelah sempat berada pada titik terendah akibat pandemi. Capaian pada semester I/2022 lebih tinggi dari target yang ditentukan.
“Pertumbuhan kredit dan aset kami sangat bagus, pertumbuhan saat ini pun belum pernah terjadi sebelum pandemi, DPK, kredit dan aset kami tumbuh positif,” jelas Amitaba, Selasa (16/8/2022).
Selain dari kredit dan DPK, kinerja BPR Kanti juga ditopang oleh ekspansi bisnisnya dengan memberikan bantuan modal kerja kepada BPR dan koperasi yang membutuhkan modal, dengan langkah tersebut, BPR Kanti membantu likuiditas BPR lain dan koperasi yang mengalami kesulitan modal.
Baca Juga
“Kami merambah keluar dari bisnis inti kami sebagai penyalur kredit UMKM, sekarang kami ikut membantu melayani lembaga keuangan lainnya yang membutuhkan suntikan modal. Kami juga membuat produk bersama dengan BPR dan nasabah seperti arisan tahunan untuk menumbuhkan kepercayaan nasabah,” jelas Amitaba. (C211)