Bisnis.com, DENPASAR – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat permintaan tenaga kerja Indonesia dari agensi luar negeri untuk sektor hospitality mencapai 5.037 orang sepanjang 2022.
Permintaan tersebut datang dari kelompok usaha hotel, spa therapist yang berbasis di beberapa negara di luar negeri. Kepala BP2MI, Benny Ramdhani, menjelaskan tingginya permintaan tenaga kerja di sektor formal harus disambut baik dengan menyiapkan tenaga kerja yang profesional.
Peluang kerja yang masuk menurut Benny harus ditindaklanjuti oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Indonesia (P3MI) yang berwenang melakukan pelatihan hingga penempatan tenaga kerja.
Baca Juga
“Peluang kerja yang telah dijaring harus ditindaklanjuti secara serius sampai terjadinya kesepakatan penempatan yang nyata. Kami terus memonitor setiap peluang dan potensi yang dapat ditindaklanjuti serta menjembatani komunikasi dan koordinasi dengan Perwakilan RI," jelas Benny di Denpasar, Kamis (28/7/2022).
Selain di sektor hospitality, permintaan tenaga kerja dari luar negeri datang dari sektor konstruksi, manufaktur, dan agrikultur. Permintaan tersebut datang dari beberapa negara seperti Kuwait membutuhkan 260 orang, Bahrain 153 orang, Hungaria 19 orang, Rumania 1780 orang, Australia 1230 orang, Selandia Baru 545 orang, Amerika 250 orang Taiwan 400 orang dan Aljazair 400 orang. Secara keseluruhan peluang penempatan PMI masih terbuka di 69 negara.
Benny menjelaskan melalui Employment Business Meeting (EBM) yang digelar di Denpasar, telah disepakati 17 kesepakatan antara Employee atau Agencies dengan Pelaksana Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), dengan jumlah total penyerahan empat Job Order. Dalam kesepakatan tersebut akan direkrut sejumlah 1.178 orang untuk bekerja di sektor konstruksi, hospitality (hotel, spa therapist) mechanics, health and agriculture. (C211)