Bisnis.com, DENPASAR – Pembangunan bendungan Meninting, Lombok Barat sempat dilanda banjir kiriman dari hulu sungai Meninting pada 17 Juni 2022 lalu dan mengakibatkan terendamnya beberapa alat berat.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Hendra Ahyadi, menjelaskan meski sempat dilanda banjir, pembangunan bendungan Meninting tetap berlanjut dan tidak ada dampak signifikan dari banjir tersebut.
“Pembangunan tetap berlanjut dengan lancar, pekerja tetap melanjutkan proyek dengan aman karena sudah ada standar keamanan yang kami terapkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” jelas Hendra di Meninting, Selasa (21/6/2022).
Hendra menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya pembangunan bendungan Meninting, karena banjir pada 17 Juni lalu bukan dari tanggul bendungan yang jebol seperti isu yang beredar melainkan air kiriman dari hulu akibat hujan yang sangat deras.
“Jadi tidak ada tanggul yang jebol, karena kami belum dalam proses pembangunan tanggul, masih dalam proses penggalian bendungan. Banjir pekan lalu akibat derasnya hujan sehingga debit air dari hulu meningkat drastis dan bendungan meninting terdampak. Saat ini hujan masih terjadi walaupun seharusnya sudah memasuki musim panas, cuaca tidak berubah dengan cepat padahal pada saat kejadian BMKG memprediksi hanay hujan ringan, tetapi yang terjadi hujan deras sekali,” ujar dia.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, pembangunan cofferdam dipercepat agar bisa menahan air yang datang dari hulu.
Baca Juga
“Kami akan mempercepat pembangunan pengelak agar bisa menahan air, kemudian di hulu sungai meninting kami juga sudah membangun tanggul, yang perlu dijaga saat ini daerah tangkapan air agar air yang datang tidak bercampur dengan pohon tumbang. Sebenarnya bisa dilihat dengan dampak dari pembangunan tanggul di hulu dampak banjir ke pemukiman tidak parah, bisa dilihat sebelum adanya tanggul itu beberapa perumahan tenggelam,” kata Hendra.
Pembangunan bendungan 30,28 persen dengan rincian progress yakni pembangunan pelimpah 68,29 persen, pengelak 96,15 persen, cofferdam, 53,31 persen, pengerjaan main dam 16,26 persen, jalan akses kanan 38,98 persen, jalan akses kiri 8,72 persen. Bendungan meninting dibangun dengan tinggi 79 meter, panjang 418 meter, dan lebar puncak 15 meter. Bendungan Meninting ditargetkan bisa menampung 12 juta meter kubik air dengan luas genangan 53 hektare.
Pembangunan bendungan Meninting dibagi dalam dua paket yakni paket pertama pembangunan timbunan pengelak sementara atau temporary cofferdam dan main cofferdam dan pengerjaan seluruh tubuh bendungan atau main dam. Paket dua meliputi pembangunan konstruksi pelimpah, terowongan pengelak, terowongan pengambilan dan konstruksi pendukung lainnya.
Bendungan ini ditargetkan bisa irigasi seluas 1.559 hektar dan menyediakan air baku 0,15 meter kubik per detik dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) 0,8 MW. Bendungan meninting juga akan menjadi destinasi wisata dan konservasi hingga perikanan darat. (C211)