Bisnis.com, DENPASAR—Pemerintah Australia memberikan bantuan berupa rancangan pengembangan sustainable urban mobility plan atau SUMP untuk wilayah Metropolitan Bali.
Bantuan itu merupakan rencana strategis untuk memastikan infrastruktur transportasi perkotaan Bali terjangkau, dapat diakses, berkelanjutan dan aman serta meletakkan dasar untuk investasi lebih lanjut bagi pemerintah dan sektor swasta. Adapun kawasan metropolitan tersebut meliputi Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita).
“Covid-19 telah memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bali, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan. Pembangunan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat berkontribusi pada pemulihan ekonomi Bali,” jelas Konjen Australia Bali Anthea Griffin, dikutip dari keterangan pers, Jumat (8/4/2022).
Griffin menjelaskan rencana strategis transportasi metropolitan ini telah dipresentasikan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster. Rencana ini dikembangkan melalui kemitraan antara Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, BAPPENAS, dan program infrastruktur bilateral yang didanai Pemerintah Australia, KIAT. SUMP mengembangkan rekomendasi tentang cara terbaik untuk menghubungkan pengguna transportasi dengan tempat kerja dan rekreasi dan memberikan layanan transportasi yang andal dan berkualitas tinggi.
Rencana ini melibatkan keterlibatan masyarakat luas dan konsultasi dengan Provinsi Bali dan pemerintah daerah Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan. Bali diprioritaskan untuk studi SUMP pertama yang didukung oleh Australia, karena merupakan salah satu dari sepuluh daerah dengan populasi tertinggi di Indonesia dengan kemacetan lalu lintas dan tekanan lingkungan yang meningkat, dan infrastruktur yang terencana dengan baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Bali. Adapun Australia menyediakan keahlian teknis dan dukungan kapasitas untuk mengembangkan SUMP di tiga wilayah metropolitan: Denpasar, Semarang, dan Makassar.
“Australia menempatkan prioritas tinggi pada Kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial, termasuk dalam kemitraan infrastruktur kami dengan Indonesia. Infrastruktur yang baik harus dapat diakses oleh semua dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Saya yakin rencana yang diserahkan hari ini dapat membantu mengubah mobilitas perkotaan di Bali,” jelasnya.
Berdasarkan pantauan Bisnis, transportasi massal khususnya di wilayah Denpasar saat ini mati suri. Meskipun pemerintah pusat pernah memberikan bantuan bus hingga saat ini penyediaan Trans Sarbagita, tetapi efektivitasnya tidak seperti di kota-kota besar seperti Jakarta. Salah satu penyebabnya, konektivitas dengan pusat pekerjaan tidak tersambung dengan baik.