Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Umrah Dilonggarkan, Travel Agent di NTB Mulai Cuan Lagi

Selain karena Ramadan, tingginya minat masyarakat muslim NTB untuk berangkat umroh terdorong oleh pelonggaran syarat yang diberikan oleh pemerintah Saudi Arabia seperti bebas karantina dan tes PCR
Calon Jamaah Umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Calon Jamaah Umrah menunggu kepastian untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MATARAM—Bisnis jasa biro perjalanan umrah ke Tanah Suci Mekah di NTB mulai bergairah seiring dilonggarkannya syarat umrah oleh pemerintah Saudi Arabia.

Kepala Cabang biro travel umrah dan haji Graha Mastour NTB, Marianto, menuturkan pada bulan ramadan tahun ini, pihaknya memberangkatkan rombongan sebanyak 4 kali. Jumlah tersebut jauh lebih banyak jika dibandingkan periode sama tahun lalu

"Selama Ramadan kami 4 kali berangkat, termasuk dari NTB setiap keberangkatan terjadwal ada satu grup yang terdiri dari 40 orang jamaah. Jadwal yang sudah ada diantaranya tanggal 11 dan 18 April kami memberangkatkan jemaah ke Mekah," jelas Marianto kepada media pada Kamis (7/4/2021).

Biaya umrah yang tinggi saat Ramadan tidak menghalangi minat warga muslim NTB untuk berangkat umrah. Marianto menjelaskan saat Ramadan biaya umrah mencapai Rp37 juta untuk 12 hari di Mekah, naik dibanding saat normal yang biayanya Rp29 juta.

"Kalau berangkatnya pertengahan Ramadan dan Idul Fitri di Mekah itu biayanya naik lagi menjadi Rp43 juta. Naiknya biaya disebabkan biaya akomodasi seperti hotel naik di Mekah karena Ramadan merupakan high session untuk hunian hotel," jelasnya.

Selain karena Ramadan, tingginya minat masyarakat muslim NTB untuk berangkat umroh terdorong oleh pelonggaran syarat yang diberikan oleh pemerintah Saudi Arabia seperti bebas karantina dan tes PCR. "Selama dua tahun tidak ada keberangkatan umrah karena pandemi covid-19, Ramadan ini menjadi momentum bagi jemaah yang rindu tanah suci. Jemaah yang tertunda keberangkatannya dan sudah mendaftar juga mulai berangkat pada tahun ini," ungkap Marianto.

Secara nasional, jumlah jemaah umrah yang tertunda keberangkatannya karena pandemi mencapai 1000 orang jemaah. Dari NTB sendiri sekitar 150 orang jemaah yang tertunda. "Semoga kebijakan tidak berubah lagi sehingga jemaah dapat berangkat secara leluasa," kata Marianto.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper