Bisnis.com, MATARAM – Kawasan Global Hub Bandar Kayangan yang dirancang sebagai kawasan smart city di Kabupaten Lombok Utara masih menanti investor untuk melakukan pembangunan.
Kawasan seluas 7000 hektar ini diresmikan sebagai Kawasan Andalan Nasional melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) nasional, ketika Zainul Majdi menjabat Gubernur NTB.
Global hub dirancang sebagai kota bandar pelabuhan kelas internasional sebagai ikon maritim Indonesia yang lebih modern dari kota Pelabuhan Singapura dan dirancang lebih besar dari pelabuhan Batam yang juga dekat dengan Singapura.
Global Hub dirancang dengan cetak biru pembangunan hingga 30 tahun ke depan, dengan konsep kawasan pelabuhan bebas, kawasan industri, sentra perdagangan dan destinasi wisata. Kawasan tersebut juga dirancang sebagai kawasan hunian dengan populasi mencapai 1,2 juta jiwa.
Lima tahun sejak penetapan oleh pemerintah, belum ada investor yang benar-benar merealisasikan investasinya di Global Hub. Awalnya investor asal Rusia sudah berencana investasi dengan membangun kilang minyak dan pelabuhan internasional tetapi terhalang oleh bencana gempa. Covid-19 juga menjadi kendala masuknya investor ke Global Hub.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Muhammad Rum menjelaskan Pemprov NTB tetap mempromosikan kawasan Global Hub ke investor. Pada awal 2022, sudah ada calon investor yang menyatakan minat ke Global Hub.
"Sudah ada investor yang menyatakan minat, kami masih berkomunikasi termasuk dengan Pak Son Diamar ketua Tim Inisiator Global Hub Bandar Kayangan," jelas Rum pada Senin (31/1/2022).
Potensi investasi di Global Hub Bandar Kayangan diprediksi mencapai Rp350 triliiun, letaknya yang dinilai strategis karena berada di urat nadi jalur pelayaran dunia akan tetap diminati oleh investor. "Berkembangnya Mandalika akan berdampak ke Global Hub, kami tetap optimis investor akan masuk," kata Rum.