Bisnis.com, DENPASAR - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) sedang merancang pusat ekspor produk Indonesia Bagian Timur di Bali.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Teten Masduki mengatakan ide tersebut sebagai upaya untuk menjadikan Bali tidak hanya sebagai destinasi wisata semata. Bali pun diharapkan bisa menjadi pusat perdagangan luar negeri Indonesia bagian timur.
"Bali sebagai pintu gerbang ekspor produk Indonesia bagian timur, bukan hanya produk Bai saja tetapi semua produk Indonesia Timur," kataya kepada Bisnis, Senin (22/11/2021).
Rencananya, program tersebut akan diluncurkan pada tahun depan bertepatan dengan gelaran G20 yang juga akan dilaksanakan di Bali. Hingga saat ini, Kementerian Koperasi dan UKM mengaku masih merancang program tersebut bersama sejumlah pelaku usaha di Bali.
"Jadi ini seperti singapura, tidak memiliki produk tetapi bisa menjadi hub perdagangan luar negeri," sebutnya.
Adapun selama pandemi, pertumbuhan ekonomi Bali tercatat terus mengalami kontraksi. Pada kuartal III/2021, pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi minus 2,91 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Juga
Adanya kebijakan PPKM darurat yang berlangsung mulai 1 Juli 2021 telah menghambat pertumbuhan ekonomi Bali yang sebelumnya pada kuartal II/2021 sempat tumbuh positif 2,83 persen yoy.
PPKM Darurat telah menyebabkan ditutupnya objek wisata di Bali. Padahal, hampir 53 persen struktur PDRB Bali bersumber dari sektor pariwisata.