Bisnis.com, DENPASAR -- Badan Amil Zakat Nasional memberikan bantuan modal kepada 500 UMKM dan 41 warung maupun restoran di Bali sebagai bagian dari Program Kita Jaga Usaha.
Adapun masing-masing UMKM akan mendapatkan bantuan modal Rp1 juta.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (UKM) Teten Masduki mengatakan hampir 21 persen lebih dana program pemulihan ekonomi nasional disalurkan ke sektor UMKM. Meskipun demikian, untuk mendukung UMKM bisa bertahan di tengah pandemi, pihaknya menilai pemerintah tidak bisa bergerak sendiri. Bantuan dari berbagai pihak sangat diperlukan seperti yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
"Kerja sama Baznas dengan kemenetrian UMKM ini program yang snagat penting untuk membantu para usaha mikro untuk bisa berusaha, bahwa ini untuk seluruh warga Bali, bukan untuk muslim, ini ebntuk tolerasnsi dan kepedulian," katanya, Senin (22/11/2021).
Ketua BAZNAS Noor Achmad mengatakan bantuan kepada 500 UMKM tersebut akan difokuskan pada sektor usaha kecil yang memang membutuhkan bantuan modal. Nantinya, masing-masing UMKM akan menerima bantuan modal Rp1 juta.
"Program-program kami dengan UMKM sangat beririsan, sangat berhubungan erat, Baznas memang diperuntukkan untuk kesejahteraan umat, dan mengentaskan kemiskinan," sebutnya.
Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan mengatakan pemberian bantuan modal ini akan diikuti dengan program pendampingan. Nantinya, UMKM maupun warung atau restran akan mendapatkan pendampingan sehingga yang sebelumnya kemungkinan akan mengalami kebangkrutan bisa kembali berusaha. Baznas juga akan menyasar asosiasi warung tegal maupun koperasi nasi padag atau koperasi penjual bakso di Bali untuk memberikan pendampinan usaha.
"Segmennya bukan muslim tetapi seluruh warga Bali berhak mengikuti program ni , walaupun Baznas sangat inklusif, tetapi program ini diperuntukkan untuk warga Bali bukan hanya warga muslim," sebutnya.
Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun mengatakan penyaluran bantuan sangat diperlukan saat ini dalam rangka menyejahterakan UMKM di Bali. Apalagi, saat ini banyak muncul UMKM baru sejak ekonomi masyarakat terkena PHK.
"Program pemberdayaan warung tegal maupun usaha kuliner lainnya akan menghasilkan produk kuliner untuk didistribusikan ke berbagai lokasi mulai dari panti jimpo, lembaga permasyarakatan, rumah singgah, tenaga kesehatan, maupun warga terdampak PPKM," sebutnya.