Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

NTB Bangun Sentra Bahan Baku Ketak di Sumbawa

Tanaman ketak ini banyak di Sumbawa, jika dikembangkan bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat setempat.
Harian Noris Saputra
Harian Noris Saputra - Bisnis.com 16 November 2021  |  15:21 WIB
NTB Bangun Sentra Bahan Baku Ketak di Sumbawa
Mawarianti, perajin anyaman dari bahan ketak. - Bisnis/Eka Chandra Septarini

Bisnis.com, MATARAM - Pemprov Nusa Tenggara Barat berencana membangun sentra bahan baku ketak di pulau Sumbawa untuk memenuhi kebutuhan bahan baku anyaman ketak.

Sejak ketak menjadi komoditas ekspor andalan NTB, kebutuhan bahan baku mulai meningkat, dan pengerajin mulai kesulitan bahan baku karena untuk memenuhi pesanan dari buyer.

Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menjelaskan sentra bahan baku di Sumbawa penting dibangun agar tidak perlu mendatangkan bahan baku dari luar NTB. "Saat ini jika tidak terpenuhi di dalam daerah, bahan baku didatangkan dari luar NTB, jika terealisasi di Sumbawa maka kita bisa penuhi sendiri bahan baku untuk ketak," jelas Nuryanti, Selasa (16/11/2021).

Bahan baku ketak sendiri berasal dari tanaman yang disebut masyarakat lombok dengan tanaman ketak. Tanaman ketak ini tumbuh liar dan mirip rotan. "Tanaman ketak ini banyak di Sumbawa, jika dikembangkan bisa menjadi nilai tambah bagi masyarakat setempat," jelas Nuryanti.

Ketak NTB banyak diminati di pasar timur tengah. Saat ini NTB sudah mengekspor 3 kontainer ketak ke Arab Saudi dengan nilai ekspor Rp1,7 miliar. Ekspor dilalukan langsung dari pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Ekspor ketak akan dilakukan secara berkelanjutan ke Arab Saudi sesuai dengan permintaan buyer. Sentra ketak NTB sendiri berada di Lombok Tengah seperti Beleka, Kopang, dan Lombok Timur seperti di desa Loyok. Untuk memenuhi kebutuhan ekspor, produksi ketak melibatkan 700 UMKM yang sudah dikurasi. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ntb kerajinan
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top