Bisnis.com, MATARAM - Nusa Tenggara Barat mengekspor 1.818 buah produk anyaman ketak dengan nilai ekspor Rp1,7 miliar ke Dammam, Saudi Arabia.
Anyaman ketak yang diekspor merupakan produk dari UMKM di sentra pengerajin ketak yang ada di Lombok. Kepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman menjelaskan ketak yang diekspor merukan produk dari 700 UMKM di Lombok.
"UMKM yang terlibat di beberapa sentral perajin seperti Beleka, Kopang, Janapria dan sekitarnya," jelas Fathurrahman, Selasa (16/11/2021).
Produk anyaman ketak yang diekspor terdiri dari 280 varian model yang telah disepakati antara perajin dan pembeli. Fathurrahman menjelaskan ekspor ketak ke Saudi akan dilakukan secara berkelanjutan.
"Ini merupakan tahap pertama, akan ada tahap selanjutnya," kata dia.
Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan keberhasilan ekspor saat ini merupakan hasil kerja keras bersama antara UMKM di NTB, Pemda dan Bank Indonesia selaku fasilitator.
Baca Juga
"Permintaan buyer terhadap ketak NTB tinggi karena kualitasnya yang bagus. Oleh sebab itu sesuai tugas kami di BI, kami memberikan dukungan fasilitas kepasa calon eksportir, memfasilitasi buyer ke lokasi usaha, kami juga telah memfasilitasi pengiriman sample dan pendampingan perizinan ekspor," jelas Heru.
Heru juga menegaskan, buyer telah berkomitmen untuk memesan ketak pada tahap. "Jadi akan ada ekspor tahap dua, buyer sudah menyatakan komitmennya. Tinggal bagaimana produsen menjaga kualitas dan kuantitas," ujar Heru.
Buyer ketak pada ekspor ke Saudi Arabia ini yakni PT.Sentral Logistik Lintas Timur, dan order senilai Rp1,7 miliar diterima oleh UD.Nusa Indah yang kemudian melibatkan 700 UMKM lainnya.
Ketak merupakan salah satu dari sembilan komoditas ekspor non tambang yang menjadi unggulan NTB. NTB sedang menggenjot ekspor komoditas non tambang yang nilai ekspornya masih rendah dibanding ekspor tambang yang 86,64 persen. (K48)