Bisnis.com, DENPASAR -- Lelang sejumlah barang milik negara di Bali semakin diminati investor yang terlihat dari tingginya realisasi pokok lelang pada kuartal III/2021 mencapai Rp677,4 miliar atau 93,05 persen dari target tahunan.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kantor Wilayah Bali dan Nusra, realisasi pokok lelang pada kuartal III/2021 melebihi realisasi 2020. Pada 2020, pokok lelang ditargetkan senilai Rp659,67 miliar dengan realisasi hingga kuartal III/2021 baru sebesar 36,86 persen.
Kepala Kanwil DJKN Balinusra Anugrah Komara mengasumsikan peningkatan realisasi lelang tersebut berkaitan dengan kepercayaan investor yang semakin meningkat pada penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di Bali. Seiring dengan sejumlah kebijakan yang dibuat pemerintah dan sejumlah program khusus untuk Bali, investor melihat ada penanganan Covid-19 yang serius dilakukan pemerintah.
Hal ini pun dinilai berhasil meningkatkan kepercayaan investor akan Bali yang mendapatkan perlakuan khusus di tengah pandemi.
"Contohnya ada program work from Bali dari situ pengusaha melihat pemerintah serius menangani Covid-19, ditambah dengan Sandiaga Uno yang berkantor di Bali sebelum terjadi peningkatan kasus pandemi, asumsi kasat mata kami melihat bahwa penanganan Covid-19 yang mulai terstruktur ini telah meningkatkan kepercayaan investor," katanya, Rabu (27/10/2021).
Belum lagi, Anugrah menilai pelaksanaan lelang di Bali terhitung unik. Pasalnya, lelang dilakukan pada tanah yang berada di bukit maupun tengah hutan, memiliki harga yang lebih tinggi daripada yang berada di tengah kota.
"Apapun yang dikeluarkan di Bali ini laku, mudah-mudahan semakin banyak lelang yang laku, stok kami juga masih banyak," sebutnya.