Bisnis.com, DENPASAR - Perekonomian Bali diharapkan bisa pulih kembali seiring dengan pembukaan border internasional dan percepatan realisasi belanja pemerintah.
Presiden Joko Widodo mengatakan perekonomian Bali pada kuartal II/2021 sudah mampu tumbuh positif sebesar 2,8 persen secara tahunan (year on year/yoy). Ketika border internasional dibuka pada 14 Oktober 2021 nanti, pertumbuhan ekonomi Bali diharapkan bsa melompat dua kali lebih tinggi dari realisasi sebelumnya.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Bali masih 2,8 persen yoy, menurutnya angka tersebut cukup memuaskan. Pasalnya, diikuti dengan inflasi yang terkendali.
"Realisasi APBD segera dilakukan, ini tanggal berapa, sudah Oktober tinggal November. Desember jangan sampai APBD tidak cepat keluar," sebutnya Jumat (8/10/2021).
Hanya, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut perlu diiringi dengan percepatan belanja pemerintah daerah.
Peredaran uang dan tingginya penyerapan anggaran dinilai akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada akhirnya, akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga
Realisasi di lapangan, belanja pemerintah daerah masih rendah. Kabupaten Badung baru 43 persen, Gianyar 46 persen, Bangli 52 persen, Tabanan 52 persen, Klungkung 54 persen, Buleleng 59 persen, Karangasem 59 persen, Denpasar 62 persen, dan Jembrana 67 persen.
"Yang disimpan di bank juga tolong dilihat, segera serapan anggaran diselesaikan sehingga perputaran uang di kabupaten kota semakin banyak sehingga akan memberikan kesejahteraan masyarakat," sebutnya.