Bisnis.com, DENPASAR - Dana pihak ketiga Bank BNI di Bali tetap mengalami pertumbuhan di tengah pandemi, didominasi oleh giro yang tumbuh signifikan.
Berdasarkan data Bank BNI, per kuartal II/2021, dana pihak ketiga (DPK) mampu tumbuh 0,33 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan simpanan tertinggi adalah pada giro yang naik 5,11 persen yoy.
Pimpinan BNI Wilayah Bali Nusra IGN Dharma Putra mengatakan bank masih mampu mencatatkan pertumbuhan simpanan di tengah pandemi berkat sejumlah strategi, salah satunya lewat bekerja sama dengan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Sebagai lembaga keuangan milik desa adat, LPD memiliki nilai aset yang cukup besar untuk dikelola sehingga berpeluang dalam menggerek pertumbuhan simpanan bank.
Selain itu, Bank BNI juga memiliki produk baru yakni Tabungan Yadnya. Produk ini dikhususkan bagi warga Bali yang memerlukan dana yang cukup untuk mempersiapkan berbagai upacara Yadnya.
"Untuk tabungan yadnya baru kami launching November 2020, kalau tidak ada pandemi sebenarnya penghimpunan DPK bisa jauh lebih tinggi," katanya, Kamis (30/9/2021).
Menurutnya, dengan tumbuhnya DPK, BNI di Bali tidak mengalami kesulitan dalam penyediaan dana kas. Selain itu, sebagai apresiasi bagi nasabah, BNI juga memilliki Undian Rejeki BNI GaPakeNanti, dengan hadiah utama adalah mobil listrik Tesla Model 3 yang ramah lingkungan.
"Dalam operasional kas kami memiliki team yang secara khusus memonitor dan memprediksi pergerakan kas untuk BNI di Bali," sebutnya.
