Bisnis.com, DENPASAR - Nilai transaksi digital di Bali mengalami kenaikan senilai Rp30 miliar per bulan dengan jumlah transaksi sebanyak 376.000 selama kuartal II/2021.
Selama periode tersebut, perekonomian Bali juga mulai menunjukkan pemulihan dengan tumbuh sebesar 2,83 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan bahwa pelaku usaha dituntut untuk mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang terjadi. Adapun salah satu cara beradaptasi yakni dengan mengadopsi digitalisasi, mulai dari aspek produksi, pemasaran, pembayaran, hingga pembiayaan.
"Bank Indonesia terus mendorong proses transformasi digital melalui sistem pembayaran menggunakan QRIS yang memungkinkan pelaku usaha untuk masuk ke dalam ekosistem digital dan dapat melakukan transaksi tanpa tatap muka sehingga pembayaran bisa berlangsung cepat, mudah, murah, aman, dan handal," katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Senin (27/9/2021).
Hingga kini jumlah pelaku usaha yang telah terhubung dengan QRIS sudah mencapai lebih dari 10 juta merchant di Indonesia, sementara di Bali berjumlah lebih dari 310.266 merchant.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengapresiasi berbagai usaha Bank Indonesia yang secara kontinu mendukung pelaku usaha untuk terus berinovasi dan memotivasi perubahan pola pikir, sikap dan perilaku dari pelaku usaha. Selain untuk mendukung pemulihan ekonomi, pemanfaatan teknologi digital juga dapat meningkatkan daya saing pelaku usaha.
Baca Juga
"Pelaku usaha yang tidak memanfaatkan teknologi digital di era globalisasi ini akan tertinggal karena digitalisasi adalah keniscayaan yang tidak bisa dihindari," sebutnya.