Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Bali meminta kerja sama Duta Besar di Asia Tenggara untuk mempromosikan Pulau Dewata sebagai upaya pemulihan pariwisata.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) sangat mengapresiasi perhatian dari Duta Besar Indonesia di kawasan Asia Tenggara akan pemulihan pariwisata Bali.
Hal itu disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam Forum Brainstorming Kepala Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara terkait dengan “Kesiapan Bali dalam menerima Wisatawan Mancanegara dan Penjajakan Pembentukan Travel Bubble dengan negara Asean” secara virtual dari ruang rapat Wakil Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (23/9/2021).
Menurutnya, saat ini Bali sangat siap menerima wisatawan mancanegara. Apalagi, tren positif berupa penurunan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang cukup signifikan terjadi dalam kurun satu minggu ini.
"Dalam kurun beberapa hari ini kasus aktif di Bali melandai, angka kesembuhan selalu di atas kasus aktif harian. Bahkan saat ini PPKM di Bali telah diturunkan menjadi level 3. Sudah tidak ada lagi zona merah di sini, lima Kabupaten berada di zona kuning dan 4 lainnya zona orange,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (24/9/2021).
Menurutnya, Pemprov Bali telah menyiapkan grand design penerimaan wisatawan mancanegara mulai dari kedatangan, karantina, perjalanan selama di Bali hingga keberangkatan kembali ke negara asal. Tidak hanya itu, pemerintah bahkan telah bekerja sama dengan TNI/Polri dan juga Satpol PP untuk menjaga ketat pintu-pintu masuk ke Bali.
Baca Juga
Dari segi pelayanan medis, tokoh Puri Ubud ini juga mengaku bahwa Pemprov Bali telah menunjuk 62 RS rujukan COVID-19 yang tersebar di seluruh Bali.
“Bahkan jumlah nakes kami sudah memadai untuk melayani jika hal terburuk terjadi,” sebutnya.
Dari segi pelaku pariwisata, dia mengaku sekitar 1.871 tempat di Bali yang terdiri dari hotel, restoran, destinasi pariwisata, mall hingga tempat umum telah tersertifikasi CHSE dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Saat ini, Pemprov Bali juga tengah mendorong penggunaan aplikasi pedulilindungi sebagai salah satu syarat memasuki tempat publik.
Semua usaha tersebut tentu saja juga didukung dengan capaian vaksinasi yang cukup baik di Bali. Hingga hari ini ia mengatakan jumlah masyarakat yang sudah divaksis dosis pertama sekitar 96%, dan 73,22% sudah menerima dosis kedua.
“Untuk pegawai pariwisata rata-rata sudah menerima vaksin kedua,” tambahnya.
Dari berbagai penjabaran di atas, dia berharap pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara bisa segera dibuka. Selain itu, dia juga mengharapkan kerjasama negara-negara Asean dengan didukung oleh para Dubesnya untuk kerjasama lebih lanjut di bidang pariwisata.
Bahkan, Dubes RI untuk Laos Pratito Soeharyo menawarkan peluang adanya travel buble menuju Bali.
Cok Ace menilai kemungkinan penerapan travel bubble perlu berbagai ketentuan dan persyaratan, serta arahan dari pemerintah pusat.
Selain di bidang pariwisata, Wagub Cok Ace juga menawarkan kerja sama dengan negara-negara Asean di bidang pertanian. Saat ini menurutnya pemerintah Bali tengah menggalakkan sistem pertanian hilirisasi.
“Dari dulu sistem pertanian kami selalu bersumber dari hulu, pemerintah memberikan bantuan berupa bibit, pupuk, dll. Sistem ini sangat merugikan saat masa panen tiba karena bisa membuat harga komoditas anjlok. Saat ini kami ingin mengembangkan sistem hilir," ujarnya.
Jika ada perusahaan dari negara Asean yang ingin berinvestasi untuk pengolahan hasil pertanian hingga bisa di ekspor, dia menuturkan masyarakat dan Pemprov sangat mengapresiasi hal itu.