Bisnis.com, DENPASAR -- Bali yang akan menjadi tuan rumah pertemuan G20 pada 2022 nanti mesti memastikan penyebaran Covid-19 terkontrol atau tidak mengalami kenaikan yang tinggi.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sebelum G20 terlaksana pada 2022, sejumlah pihak berkepentingan akan mulai mendatangi Bali pada akhir tahun ini hingga awal 2022.
Di satu sisi, dengan kondisi pandemi saat ini, tidak mungkin penyebaran kasus Covid-19 hilang sama sekali atau tanpa kasus. Lantaran hal tersebut, Bali pun harus mulai memastikan penyebaran Covid-19 terkontrol.
"Tidak mungkin nol terus [kasus Covid-19], tetapi terkontrol, jangan sampai naik ke atas, dengan itu ekonomi akan balik," katanya, Senin (20/9/2021).
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 sudah cukup tinggi di Bali. Begitu juga dengan kedisplinan masyarakat Bali terhadap protokol kesehatan sudah cukup baik. Saat ini Kementerian BUMN lebih mendorong penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk memastikan Bali bangkit.
"Vaksinasi sudah tinggi di Bali, masyarakat juga disiplin sekarang tinggal tingkatkan lagi dengan aplikasi PeduliLindungi karena penting untuk memastikan Bali bangkit," sebutnya.
Di Bali, saat ini telah terdapat 1.312 lokasi implementasi PeduliLindungi sebagai akses masuk dengan 242.000 pengguna aktif di setiap bulan.
Hingga kini, berdasarkan data PT Telkom, terjadi pertumbuhan pengguna Aplikasi PeduliLindungi nasional yang sangat signifikan dalam dua bulan terakhir.
Jumlah user terdaftar sudah mencapai 47 juta users di akhir September dan diproyeksikan mencapai 100 juta pengguna pada November 2021.
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua