Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Bali Nusra 0,3-1,1 Persen

Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara pada 2021 jauh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan sebesar 3,5 persen sampai 4,3 persen.
Spanduk penutupan terpasang pada pintu masuk obyek wisata saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (26/8/2021). /Antara
Spanduk penutupan terpasang pada pintu masuk obyek wisata saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (26/8/2021). /Antara

Bisnis.com, DENPASAR -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menargetkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara pada 2021 sebesar 0,3 persen sampai dengan 1,1 persen dan sebesar 5,3 persen sampai 6,2 persen pada 2022.

Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi Bali dan Nusa Tenggara pada 2021 jauh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan sebesar 3,5 persen sampai 4,3 persen. Sementara itu, proyeksi pada 2022 berada di atas target nasional yang sebesar 5,2 persen sampai dengan 5,8 persen.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Arifin Rudiyanto mengatakan faktor utama yang menunjang pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas tenaga kerja. Pengembangan kawasan Bali dan Nusa Tenggara memiliki sejumlah tantangan, selain pandemi, juga harus dihadapkan dengan kapasitas SDM yang rendah.

Saat ini, strategi pengembangan Bali dan Nusa Tenggara dilakukan dengan menjadikan kawasan tersebut sebagai magnet pariwisata nasional. Selain itu, Bali dan Nusa Tenggara juga sebagai salah satu lumbung pangan nasional melalui pengembangan sektor unggulan yakni hortikultura dan perikanan.

"Area intervensi yang kami siapkan adalah dengan mengembangkan infrastruktur sumber daya air, infrastruktur konektivitas, fasilitas pendukung destinasi pariwisata, sumber daya perikanan, pengembangan SDM, food estate, dan kesehatan," katanya.

Adapun ekonomi wilayah Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi sejak kuartal 2/2020. Namun, mulai kuartal I/2021 telah terjadi pemulihan ekonomi. Pemulihan pertama terjadi di Nusa Tenggara Timur yang kondisi ekonomi mulai membaik pada kuartal I/2021.

Sementara itu, Bali dan Nusa Tenggara Barat baru positif pertumbuhan ekonominya pada kuartal II/2021.

Berdasarkan data BPS, ekonomi NTT pada kuartal I/2021 tumbuh sebesar 0,12 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 (year on year/YoY). Pada kuartal II/2021, ekonomi NTB tumbuh 4,68 persen YoY.

Sementara itu, ekonomi Bali tumbuh sebesar 2,83 persen YoY.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper