Bisnis.com, DENPASAR -- Konsumsi masyarakat Bali kembali tertahan lantaran adanya penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Padahal, pada periode kuartal II/2020, konsumsi masyarakat Bali sudah membaik.
Hal tersebut ditunjukkan oleh aliran uang kartal di Bali yang kembali mengalami net inflow. Net inflow merupakan kondisi di mana aliran yang yang masuk ke Kas Bank Indonesia lebih besar dibandingkan uang yang keluar dari kas Bank Indonesia. Artinya, masyarakat cenderung menahan konsumsi.
Berbeda halnya jika terjadi net outflow, maka aliran uang yang keluar dari kas Bank Indonesia lebih besar dibandingkan dengan uang yang masuk ke kas Bank Indonesia. Artinya, masyarakat tidak lagi menahan konsumsi.
Kajian Ekonomi Regional Bank Indonesia Bali mencatat pada kuartal II/2021 aliran uang kartal mengalami net outflow senilai Rp1,15 triliun. Namun, kondisi ini tidak berlangsung lama karena pada Agustus 2021, Bali mengalami net inflow senilai Rp979,19 miliar.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan selama pandemi, aliran uang kartal di Bali didominasi net outflow. Pada Juli 2021 atau awal kuartal III/2021, Bali memang sempat mengalami net outflow tetapi pada Agustus 2021, net inflow kembali terjadi.
"Dua bulan sejak 3 Juli kan PPKM sampai selasa lalu, mal-mal dan DTW [Daya Tarik Wisata] ditutup. Ini berdampak mobilitas dan juga aktivitas masyarakat di mal dan DTW," katanya kepada Bisnis, Jumat (10/6/2021).
Menurutnya, masyarakat lebih memilih menyimpan uang di perbankan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Sementara itu, selama kuartal II/2021 aliran uang kartal sudah kembali mengikuti pola historis pada masa sebelum pandemi Covid-19 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi.
Kondisi net outflow pada kuartal II/2021 terutama didorong oleh kebutuhan uang kartal oleh masyarakat dalam rangka perayaan beberapa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), diantaranya Galungan, Kuningan, serta Idulfitri.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia [KPwBI] Provinsi Bali terus melakukan upaya untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran," sebutnya.
Trisno menjelaskan jika ekonomi Bali kembali pulih, aliran uang kartal akan kembali normal sehingga net outflow akan terjadi. Namun, perlu dicatat, penggunaan uang kartal akan perlahan berkurang karena adanya digitalisasi. "Uang kartal kalau ekonomi naik akan naik lagi, namun sudah mulai berkurang kenaikannya" sebutnya.