Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Bali Cek Kesiapan Pembukaan Mal

Dari pengamatannya saat peninjauan kesiapan mall, Wagub Cok Ace mengatakan khusus untuk Beachwalk Mall sudah terlihat jelas penyediaan protokol kesehatan sebelum masuk.
Ilustrasi./Bisnis-Rio Sandy P.
Ilustrasi./Bisnis-Rio Sandy P.

Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Bali memeriksa kesiapan penerapan protokol kesehatan di mal pembukaan kembali fasilitas perbelanjaan tersebut. Meski hingga saat ini, belum bisa dipastikan kapan pembukaan mal di Pulau Dewata akan dilakukan.

Wakil Gubernur Bali Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Bali terus berupaya agar penularan Covid-19 ditengah pandemi segara dapat dihentikan. Oleh sebab itu pihaknya meminta agar semua pihak turut mendukung untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin kapanpun dan dimanapun berada.

"Bagi kita semua tentu sudah lelah dengan kondisi seperti saat ini. Ruang gerak yang terbatas menyebabkan roda perekonomian ikut terkena dampak, namun apabila kita memaksakan diri untuk berbaur tanpa menerapkan protokol kesehatan, maka diri kita sendirilah dan keluarga terdekat yang akan merasakan dampak dari virus tersebut," katanya seperti dikutip dalam rilis, Minggu (5/9/2021).

Ditambahkannya, pihaknya belum berani berjanji secara langsung terkait kapan akan di bukanya kembali 14 mall besar di Bali ini. Namun dirinya sudah terus berupaya agar indikator pendukung menurunnya level 4 di Bali dapat tercapai.

Dari pengamatannya saat peninjauan kesiapan mall, Wagub Cok Ace mengatakan khusus untuk Beachwalk Mall sudah terlihat jelas penyediaan protokol kesehatan sebelum masuk mall, yakni mulai dari pengecekan suhu tubuh, wastafel untuk mencuci tangan, barcode peduli lindungi sebagai alat validasi pengunjung sudah melakukan vaksinasi yang merupakan salah satu syarat diperbolehkannya masuk ke mall.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan, secara nasional, untuk melindungi pengunjung dan juga penyedia layanan dari penularan Covid-19, wajib diberlakukan transaksi pembayaran menggunakan non-tunai atau QRIS.

Aplikasi pembayaran QRIS ini sudah didukung oleh perbankan yang ada di Bali, yakni melalui M-Banking yang bisa di download di telepon seluler, tersedia juga pada pembayaran di aplikasi Gopay, OVO dan DANA.

"Aplikasi nirsentuh (QRIS) ini bisa digunakan untuk mengurangi penularan Covid-19, ke depan kita hanya akan fokus menggunakan handphone pribadi yang ada di genggaman tangan kita saja. Sehingga sentuhan dengan orang lain dan barang dapat dihindari seoptimal mungkin," sebutnya.

Dari target 360.000, khusus untuk wilayah Bali terdaftar sebanyak 280.000 merchant yang menggunakan QRIS, sehingga Bali menduduki posisi ke tujuh dari 34 Provinsi se-Indonesia pengguna QRIS, dalam upaya mewujudkan transaksi nirsentuh.

Selain menghindari Penularan Covid-19 melalui sentuhan, penggunaan QRIS juga dimaksudkan untuk menghindari kembalian rupiah yang diganti dengan permen dan juga menghindari beredarnya uang palsu ditengah masyarakat.

Selain mall besar QRIS juga dapat disiapkan oleh pedagang yang ada di pasar tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper