Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Topang Pertumbuhan Kredit Perbankan di NTT

Selain sektor konsumsi, kredit yang tumbuh pada semester I/2021 seperti kredit di sektor modal kerja yang tumbuh 8,24 persen atau tumbuh Rp939 miliar (yoy).
Seorang perajin tenun ikat Sumba Timur menjemur hasil tenunnya di Kampung Adat Raja Prailiu di Waingapu, Sumba Timur NTT./Antara-Kornelis Kaha
Seorang perajin tenun ikat Sumba Timur menjemur hasil tenunnya di Kampung Adat Raja Prailiu di Waingapu, Sumba Timur NTT./Antara-Kornelis Kaha

Bisnis.com, MATARAM - Kredit di sektor konsumsi menjadi penopang tumbuhnya kredit perbankan di Nusa Tenggara Timur dengan komposisi 59,61 persen dari keseluruhan penyaluran kredit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT mencatat Kredit konsumsi di NTT tumbuh 8,17 persen atau tumbuh Rp1,62 triliun (yoy). Pada semester I/2021, realisasi kredit konsumsi Rp21,5 triliun, lebih tinggi dibandingkan semester I/2020 dengan realisasi Rp19,93 triliun.

Selain sektor konsumsi, kredit yang tumbuh pada semester I/2021 seperti kredit di sektor modal kerja yang tumbuh 8,24 persen atau tumbuh Rp939 miliar (yoy), dengan realisasi hingga Juni 2021 Rp12,3 triliun. Sedangkan pada semester I/2020 realisasi Rp11,4 triliun. Kredit investasi tumbuh 13,12 persen atau Rp263 miliar, dengan nilai realisasi hingga Juni 2021 Rp2,2 triliun (yoy).

Kepala OJK NTT Robert Sianipar menjelaskan didominasinya kredit di sektor konsumsi ditopang oleh kredit Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang masih tinggi. "Walaupun kalau kita lihat tidak semua PNS mengambil kredit untuk konsumsi, ada juga PNS mengambil kredit untuk usaha," jelas Sianipar pada melalui zoom, Jumat (20/8/2021).

Selain itu, kredit di sektor konsumsi dinilai lebih minim risiko di tengah pandemi Covid-19 dibandingkan di sektor usaha yang tidak pasti. OJK mendorong perbankan meningkatkan kredit di sektor produktif yang masih tumbuh di tengah pandemi seperti pertanian, perdagangan besar dan eceran, konstruksi berkelanjutan.

"Perbankan harus meningkatkan kredit di sektor usaha yang masih tumbuh di NTT, buka akses perbankan seluas-luasnya sehingga semua lapisan masyarakat memiliki akses untuk mengajukan kredit," ujar Sianipar.

Pertumbuhan sektor pertanian ditopang oleh program peningkatan produksi pertanian melalui Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) dan program food estate. Pada sektor perdagangan besar dan eceran pertumbuhan ditopang oleh meningkatnya permintaan kendaraan bermotor, perbaikan konsumsi rumah pasca vaksinasi. Sedangkan pertumbuhan di sektor konstruksi ditopang oleh berbagai proyek bendungan di beberapa kabupaten dan pembangunan Bandara Komodo.

Kredit pada perdagangan besar dan eceran hingga Juni 2021 Rp9,03 triliun atau tumbuh 4,92 persen (yoy), kredit pada sektor konstruksi Rp1,13 triliun atau tumbuh 5,01 persen, dan pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan Rp619 miliar atau tumbuh 16,25 persen. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper