Bisnis.com, DENPASAR – Bali berharap bisa menjadi salah satu provinsi tujuan kedatangan essential travelers, meski kedatangan wisatawan asing katagori tersebut tidak akan cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menilai banyak pebisnis maupun essential travelers yang datang ke Indonesia menginginkan Bali sebagai lokasi karantina. Selepas dikarantina di Bali, baru para pebisnis maupun essential travelers tersebut menuju tempat yang dituju seperti Jakarta maupun provinsi lainnya.
"Ini mungkin sebagai pelepas dahaga dua tahun teman-teman pariwisata biar ada saja wisatwan asing datang ke Bali walaupun tidak signfikan pengaruhi perekonomian Bali, tetapi nyala api tetap ada sehingga semangat itu juga tetap ada," katanya, Kamis (19/8/2021).
Menurutnya, perekonomian Bali saat ini masih terpuruk. Bahkan, pengangguran semakin meningkat jumlahnya. Bali pun berharap pembukaan perbatasan internasional sebagai solusi mengatasi permasalahan ekonomi tersebut.
Bali sebelumnya telah beberapa kali berencana menerima masuknya penerbangan internasional. Misalnya, pada Mei 2021, pemerintah Bali telah bertemu dengan pimpinan salah satu maskapai penerbangan yang merencanakan Pulau Dewata sebagai salah satu tujuan essential travelers.
Saat itu, rencananya Bali menerima 200 penumpang dari Singapura, tetapi dibatalkan karena Bali diharapkan lebih berkonsentrasi untuk menerima wisatawan yang lebih besar pada Juli 2021. Pada kenyataannya, sampai Juli 2021 Bali belum bisa juga membuka penerbangan internasional.
"Kami semua masyarakat khususnya pariwisata berharap bisa menerima essential travelers bisa mendarat di Bali sehingga karantina bisa dilakukan di Bali," sebutnya.