Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omzet Anjlok, Ini Strategi Bertahan Industri Ritel di Bali

Pengusaha ritel di Bali meminta agar pemerintah memiliki strategi yang jelas dan terarah dalam penanganan pandemi.
Tamu W Bali Seminyak juga dapat bersantai di akhir pekan dengan menikmati pemandangan sunset dengan alunan musik yang groovy dan asyik dari Andy Chunes (PNNY / NL), Marc Roberts (Pantai People) dan Damian Saint pada 27 Maret 2021. /W Bali
Tamu W Bali Seminyak juga dapat bersantai di akhir pekan dengan menikmati pemandangan sunset dengan alunan musik yang groovy dan asyik dari Andy Chunes (PNNY / NL), Marc Roberts (Pantai People) dan Damian Saint pada 27 Maret 2021. /W Bali

Bisnis.com, DENPASAR – Pelaku industri ritel di Bali harus melakukan berbagai upaya untuk tetap bertahan setelah kehilangan omzet 50 sampai 100 persen akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.  

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali AAG Agung Agra Putra mengatakan penurunan omzet yang tajam dikarenakan rendahnya konsumsi masyarakat serta ditutupnya sektor ritel non esensial dan non kritikal. 

Kondisi tersebut mendorong pelaku industri ritel di Pulau Dewata agar melakukan sejumlah strategi untuk bisa bertahan di tengah perpanjangan PPKM Darurat. Seperti melakukan efisiensi dan rasionalisasi biaya serta stok barang. 

Menurutnya, hal ini menjadi langkah yang harus dilakukan untuk menjaga arus kas agar tetap bertahan hingga kondisi ekonomi membaik. Terlebih lagi selama PPKM Darurat kunjungan konsumen dibatasi, dan daya beli juga menurun. 

"Karena PPKM ini sudah diputuskan, kami di industri ritel harus menjalankan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya menanggulangi pandemi dan melakukan upaya untuk bertahan," kata dia kepada Bisnis, Rabu, (21/7/2021).

Lebih lanjut, pelaku industri ritel juga memanfaatkan platform digital sebagai salah satu upaya untuk terus mempertahankan usaha. Meski demikian, ia mengakui langkah tersebut masih tidak bisa menutupi penurunan penjualan yang terjadi.

Sementara itu, Agra turut meminta agar pemerintah memiliki strategi yang jelas dan terarah dalam penanganan pandemi. Sebab sampai saat ini upaya yang dilakukan dinilai belum efektif karena ada hal yang seharusnya dilakukan tetapi tidak dilaksanakan oleh pemerintah dalam pelaksanaan PPKM darurat. 

Salah satunya dengan menjamin kebutuhan dasar masyarakat selama menjalani karantina sebagaimana yang diamanatkan dalam UU 6/2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Jika hal itu tidak dipenuhi, maka akan sulit untuk dapat menurunkan mobilitas masyarakat dan kasus Covid-19 tidak akan menemukan ujungnya. 

"Meski apapun itu kebijakan Aprindo bersama para pelaku usaha industri ritel di Bali tetap mendukung segala upaya pemerintah dalam penanggulangan pandemi ini sepanjang langkah tersebut jelas terarah dan efektif," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper